Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawannya, Oky Sukma Hakim, S.Tr., merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 19 Mei 2025.
Berdasarkan informasi terbaru, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan sejak pagi hingga malam hari.
Kota Madiun Diguyur Hujan Sejak Pagi
Kondisi cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan diguyur hujan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB, dan berawan dari siang hingga malam hari. Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius, dengan kelembapan 76–95 persen dan angin bertiup dari tenggara sekitar 12,4 km/jam.
“Di Kota Madiun, hujan diprediksi turun pada pagi hari. Setelah itu, cuaca akan cenderung berawan hingga malam. Masyarakat tetap kami imbau membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas pagi,” ujar Oky Sukma Hakim.
Kabupaten Madiun Berpotensi Dilanda Petir
Kondisi cuaca di Kabupaten Madiun terpantau lebih ekstrem. Petir diperkirakan akan menyambar langit wilayah ini pada pukul 06.00 WIB, kemudian disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit akan terus berawan hingga malam hari.
Suhu udara berada di kisaran 22–28 derajat Celsius, dengan kelembapan tinggi 78–96 persen. Angin bertiup dari barat laut dengan kecepatan 6,6 km/jam.
Pacitan Hujan Ringan pada Sore Hari
Berbeda dengan Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang relatif lebih tenang. Langit diprediksi berawan sejak pagi hingga siang.
“Di Pacitan, hujan hanya akan terjadi sesaat pada sore hari, , lalu kondisi kembali berawan pada malam, bahkan cerah berawan pada pukul 21.00 WIB,” terang Oky.
Suhu berkisar antara 22 hingga 25 derajat Celsius, kelembapan 89–98 persen, dengan angin dari arah timur berkecepatan 6,8 km/jam.
Dengan cuaca yang cenderung tidak stabil, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca harian, terutama bagi mereka yang berkegiatan di luar ruangan.
“Selalu cek informasi resmi dari BMKG agar dapat mengantisipasi potensi cuaca buruk. Jangan anggap sepele perubahan cuaca, karena bisa berdampak pada keselamatan,” tutup Oky.(mnd/ted).
