Jakarta: 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi banyak pelaku usaha, termasuk PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), pemilik merek Fox Logger, pemain terbesar di pasar GPS Tracker Indonesia.
Namun, di balik segala dinamika ekonomi yang terjadi, perusahaan ini tetap mampu mencatatkan capaian yang mengesankan. Menutup tahun dengan optimisme, Fox Logger memandang 2025 sebagai tahun penuh harapan dan peluang.
CEO PT Sumber Sinergi Makmur Tbk Alamsyah Cheung mengatakan tantangan ekonomi sepanjang 2024 telah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya efisiensi operasional. Meskipun industri otomotif nasional mengalami penurunan hingga 14 persen, langkah efisiensi yang diterapkan berhasil meningkatkan laba kotor perusahaan secara persentase.
Alamsyah mengakui 2024 memberikan banyak pengalaman berharga, yang diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk menyongsong tahun-tahun berikutnya.
Melangkah ke 2025, Alamsyah mengungkapkan keyakinannya ekonomi nasional akan mengalami perbaikan, yang pada gilirannya akan membawa angin segar bagi industri otomotif dan sektor pendukungnya, termasuk bisnis GPS Tracker.
“Kami percaya Presiden Prabowo akan membawa Indonesia ke arah yang terus lebih baik,” ujar dia optimistis, dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Januari 2025.
Harapan ini menjadi pendorong bagi Fox Logger untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi terbaik bagi konsumennya. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Fox Logger tetap fokus pada pengembangan produk berbasis teknologi mutakhir.
CEO PT Sumber Sinergi Makmur Tbk Alamsyah Cheung (kiri). Foto: ist
Tantangan PPN 12%
Dashcam AI menjadi salah satu produk unggulan yang terus diminati pasar, mencerminkan pergeseran kebutuhan konsumen yang semakin mengutamakan teknologi pintar. Selain itu, locater berbasis jaringan Bluetooth dari Apple juga menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan. “Ini memberi kami semangat baru untuk terus berkembang,” kata Alamsyah.
Alamsyah tak menampik munculnya tantangan yang dihadapi di luar aspek persaingan, yakni kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Namun, dia meyakini dampaknya terhadap bisnis Fox Logger tidak akan signifikan.
Selain PPN 12 persen yang ditujukan pada barang mewah, dengan membidik segmen pasar menengah dan menengah atas, perusahaan tetap berada dalam posisi yang stabil dan mampu menjaga kinerja yang sehat. Untuk memperkuat pertumbuhan di tahun depan, Fox Logger juga merencanakan strategi pemasaran yang lebih agresif, seperti memperbanyak kehadiran dalam pameran di pusat perbelanjaan. “Itu akan kami gencarkan,” kata dia.
Optimisme tidak hanya tercermin dari operasional bisnis, tetapi juga dari kinerja saham perusahaan. Sejak melantai di bursa pada 2023 dengan harga perdana Rp100 per saham, saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk berhasil mencatatkan kenaikan 42 persen hingga akhir 2024, ditutup pada harga Rp142.
“Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa depan,” ujar Alamsyah.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, Alamsyah mengatakan Fox Logger tidak hanya siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul, tetapi juga optimisme untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar.
“2025 adalah tahun untuk melangkah lebih jauh, dengan keyakinan setiap tantangan adalah peluang untuk menjadi lebih baik,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)