Biopac didirikan oleh Dr. Noryawati Mulyono sejak tahun 2019 dan berbasis di Tangerang Banten. Sebelum terjun ke industri manufaktur kemasan ramah lingkungan, Noryawati telah melakukan penelitian tentang bioplastic sejak tahun 2010, yang kemudian menjadi dasar pengembangan Biopac.
Melalui Biopac, Noryawati berkomitmen mengatasi masalah sampah plastik sekali pakai tanpa mengorbankan kepraktisan dan kenyamanan konsumen.
“Produk Biopac merupakan hasil riset yang saya kembangkan ketika masih menjadi dosen di Fakultas Bioteknologi Atmajaya, dengan bantuan dana riset dari L’Oréal-UNESCO For Women in Science pada tahun 2010. Misi saya adalah untuk mengurangi sampah plastik karena plastik ini menjadi kemasan yang tidak pernah dapat terhindarkan. Di sisi lain sampah bukan hanya menjadi masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan,” kata Noryawati.
Biopac menyediakan berbagai kemasan ramah lingkungan berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dari lembaran, sachet, puch, kantong belanja, kantong teh celup hingga cup ramah lingkungan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan penambahan logo untuk branding.
Kantong teh celup dan cup merupakan inovasi terbaru dari Biopac untuk mendukung kemasan ramah lingkungan.
“Kita merambah ke tea bag atau kantong teh celup. Kita kembangkan produk ini karena tanpa disadari, banyak konsumen yang mengonsumsi teh celup yang mengandung mikroplastik dan nanoplastik akibat pemanasan air. Hal yang sama juga berlaku pada yang kopi panas,” ujarnya.
Noryawati menyebutkan harga produk Biopac mulai dari yang terkecil Rp280 hingga paling besar seharga Rp4.000. Target pasar Biopac mencakup berbagai sektor bisnis dan rumah tangga yang membutuhkan kemasan sekali pakai.
“Bagi mereka yang sulit menghindari penggunaan kantong plastik, tersedia alternatif kantong belanja ramah lingkungan dari Biopac untuk bisa mengurangi pemakaian plastik,” sebutnya.
Selain itu, Biopac juga menghadirkan inovasi coating powder, pelapis buah yang praktis, yang dapat digunakan para petani dan pelaku bisnis buah-buahan. Coating powder dari BioPak membantu memperlambat munculnya bintik hitam, mengurangi penggunaan plastik wrapping di pasar modern.
Seiring perkembangannya, Biopac berhasil merambah pasar internasional dan mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, seperti Inventor Award, Ocean Innovation Prize 2021, ASEAN Smart Cities Partnership 2022, dan The SUP Challenge 2022. Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi kemasan ramah lingkungan dari Indonesia mampu bersaing di kancah global.
Hingga saat ini, Biopac telah dipasarkan ke 26 negara. Kapasitas produksi dan volume penjualan pada tahun 2024 meningkat signifikan sebesar 40 kali lipat dibandingkan saat pertama kali launching produk pada awal 2020. Pencapaian tersebut tak lepas dari dukungan tenaga produksi dan tim marketing yang mencapai 25 pekerja.
(*)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338868/original/062189600_1756985727-Biopac_4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)