suaramerdeka.com – Edy Paryono, nama yang tak asing bagi para pecinta sepak bola Semarang. Pria kelahiran Semarang 27 Mei 1955 ini merupakan salah satu legenda sepak bola PSIS Semarang yang telah mengukir prestasi gemilang bagi tim Mahesa Jenar. Sosoknya dikenang sebagai pelatih legendaris PSIS Semarang yang mengantarkan tim berjuluk Mahesa Jenar meraih kejayaan di era 1990-an. Edy Paryono menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 Februari 2024, meninggalkan duka mendalam bagi para pecinta sepak bola Semarang dan Indonesia. Baca Juga: 10 Fakta Unik Kota Lama Semarang: Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Belanda Kecil di Kota Atlas Filosofi sepak bola, dan warisan yang ditinggalkan Edy Paryono bagi PSIS Semarang dan sepak bola Indonesia yang tak bisa dilupakan. Karir Kepelatihan Edy Paryono:
Edy Paryono memulai karirnya sebagai pemain sepak bola di PSIS Semarang pada tahun 1970-an. Baca Juga: Edy Paryono: Pelatih Legenda yang Meninggalkan Jejak Tak Terlupakan di PSIS Semarang Setelah pensiun sebagai pemain, dia kemudian beralih menjadi pelatih dan mulai menangani PSIS Semarang junior pada tahun 1980-an. Pada tahun 1994, Edy Paryono dipercaya untuk menjadi pelatih kepala PSIS Semarang. Di bawah kepemimpinannya, PSIS Semarang menjelma menjadi kekuatan yang disegani di kancah sepak bola nasional. Prestasi Gemilang PSIS Semarang: Baca Juga: 10 Fakta Unik Lawang Sewu Semarang: Menyingkap Sejarah dan Misteri Bangunan Bersejarah Prestasi gemilang PSIS Semarang di bawah asuhan Edy Paryono tak perlu diragukan lagi. Setelah pensiun sebagai pemain, Edy Paryono kemudian meniti karir sebagai pelatih. Dia kembali ke PSIS Semarang dan membawa tim Mahesa Jenar meraih gelar juara Liga Indonesia di tahun 1999. Prestasi ini menjadi salah satu momen paling bersejarah bagi PSIS Semarang dan para pendukungnya. Baca Juga: Empat Tempat Wisata di Semarang yang Terkenal dengan Kebersihannya Gaya Melatih dan Filosofi Sepak Bola: Edy Paryono dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan tegas. Dia memiliki filosofi sepak bola yang menyerang dan atraktif. Tak heran, PSIS Semarang di bawah asuhannya selalu tampil memukau dan menjadi favorit para penonton. Baca Juga: Hikmah Tersembunyi Ziarah Kubur: Mengingat Kematian dan Mengakrabkan Diri dengan Alam Barzakh, Amalan Sunnah Sesuai Hadits Nabi Muhammad SAW Edy Paryono telah meninggalkan warisan berharga bagi PSIS Semarang dan sepak bola Indonesia. Dia telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan filosofi sepak bola yang tepat, tim dari kota kecil pun bisa meraih kejayaan. Edy Paryono: Legenda yang Tak Terlupakan. Baca Juga: Fakta Tersembunyi di Balik Air Zam Zam: Keajaiban dan Misteri Sumur Suci Edy Paryono menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 Februari 2024 di usia 69 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para pecinta sepak bola Semarang. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai legenda sepak bola Semarang yang telah mengantarkan PSIS Semarang meraih kejayaan. Meskipun telah tiada, warisan dan kenangan tentang Edy Paryono akan selalu hidup di hati para Mahesa Jenar. Baca Juga: Edy Paryono: Pelatih Legenda yang Meninggalkan Jejak Tak Terlupakan di PSIS Semarang Dedikasi, semangat, dan prestasinya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi sepak bola Semarang dan Indonesia.
