Jakarta –
Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia mengkritik acara bersepeda acara ‘SilaturahRide 2025’ yang akan diikuti Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 19 April. B2W menolak keras jalur JLNT Casablanca dijadikan rute untuk bersepeda.
“Kami menyatakan penolakan, terutama karena rute bersepeda akan melewati JLNT Casablanca -sebuah jalan yang jelas-jelas dilarang untuk dilintasi oleh sepeda menurut aturan hukum yang berlaku. Sebuah jalan yang tahun 2021 pernah kami perjuangkan agar dikembalikan fungsinya sesuai aturan hukum,” kata Humas B2W Indonesia, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4/2025).
Sebagai informasi, salah satu rute yang akan dilalui acara SilaturahRide 2025 yakni Jalan Prof Hamka. Sejak tahun 2015, JLNT Casablanca atau jalan layang Casablanca resmi diberi nama Jalan Prof Hamka.
B2W menyampaikan pihaknya pernah diundang oleh Dishub DKI Jakarta untuk berdiskusi acara tersebut pada 10 April. Namun, pihaknya menyebut hanya mendengarkan paparan dengan konsep yang sudah final.
“Konsep sudah jadi. Rute sudah ditentukan. Dan yang diminta dari kami hanyalah diam dan menyetujui. Bahkan Dishub pun awalnya tidak merekomendasikan. Tapi entah mengapa, kemudian berubah. Katanya aman, karena jalan akan ditutup dan hanya diikuti oleh rombongan sepeda,” tulis B2W Indonesia.
B2W menyinggung pernyataan Pramono saat kampanye. Dia menilai jika JLNT Casablanca dijadikan rute acara sepeda maka terjadi pelanggaran yang dilegalkan.
B2W menyerukan agar Pemprov Jakarta mengembalikan arah kebijakan transportasi yang inklusif, adil dan berkelanjutan. Dia mengatakan momen ini sehahursnya menjadi komitmen Jakarta menjadi kota ramah sepeda.
“Kami bukan antisepeda. Kami antipemanfaatan sepeda sebagai panggung pelanggaran. Karena jika hukum bisa dinegosiasikan untuk satu konten, maka yang rusak bukan hanya marka jalan, tapi juga masa depan kota. Momen ini semestinya bisa digunakan untuk meneguhkan kembali komitmen menjadikan Jakarta kota ramah sepeda,” tulisnya.
1.Menolak keras penggunaan JLNT Casablanca untuk kegiatan bersepeda
2. Mengecam normalisasi pelanggaran hukum oleh pejabat publik
3. Menyesalkan proses yang tidak partisipatif dan tertutup terhadap komunitas.
Sebelumnya, Dishub Jakarta menyampaikan rute SilaturahRide 2025. Kadishub Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa Pramono dan para pesepeda akan memulai perjalanan dari Balai Kota Jakarta, melintasi jalanan Thamrin-Sudirman, lalu berputar di Bundaran Senayan. Selama acara, jalan akan ditutup secara situasional.
“Start dari Balai Kota, kemudian akan melintasi Merdeka Selatan, MH Thamrin, Sudirman, akan nge-loop di Bundaran Senayan,” terangnya.
Dari Bundaran Senayan, peserta kemudian akan bersepeda ke arah Karet, lalu menuju ke Jalan Prof. Dr. Hamka, berputar di Underpass Saharjo, dan akhirnya selesai di Balai Kota kembali.
“Kemudian dari Bundaran Senayan akan belok kiri ke arah Karet, untuk kemudian berputar di underpass, dan kemudian menuju ke Timur, naik ke jalan Prof Hamka. Jalan Prof Hamka, kemudian di ujung itu akan berputar kembali di Underpass Saharjo, kemudian menuju kembali ke Barat untuk berputar di Underpass Karet, dan kemudian selanjutnya akan ke Balai Kota,” jelas Syafrin.
(idn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini