Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun depan sebesar Rp335 triliun, sesuai dengan yang ditetapkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Padahal, sebelumnya BGN telah mengembalikan dana (refund) program MBG sebesar Rp70 triliun kepada pemerintah Indonesia karena khawatir tidak mampu terserap maksimal pada tahun ini.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, pada tahun ini BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, serta dana standby senilai Rp100 triliun. Namun, sebagian dari dana tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah.
Kendati demikian, dalam RAPBN 2026, besaran alokasi anggaran MBG pada 2026 melonjak drastis sebesar 371,8% menjadi Rp335 triliun, dari tahun 2025 yang hanya senilai Rp71 triliun.
“Nah, pada tahun depan itu kami sudah mendapatkan pagu anggaran Rp268 triliun, dengan cadangan Rp67 triliun, sehingga totalnya Rp335 triliun,” ujar Dadan di Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Dadan pun mengatakan bahwa BGN saat ini tengah mengejar target program MBG dapat menjangkau sebanyak 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.
“Kita kejar jumlah penerima 82,9 juta, mudah-mudahan tercapai. Kita optimistis lah ya, walaupun mungkin mentok-mentoknya 70 juta. Tapi itu sudah akan melebihi pagu yang Rp71 triliun,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penyerapan anggaran di Badan Gizi Nasional itu berkorelasi dengan jumlah penerima manfaat. Sementara itu, jumlah penerima manfaat ini tercermin dengan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbentuk.
“Satu SPPG berdiri itu artinya penyerapannya akan antara Rp900 juta sampai Rp1 miliar per bulan. Jadi kalau setiap hari ada 200 SPPG baru, itu artinya setiap hari bertambah Rp200 miliar,” katanya.
Kendati demikian, pelaksanaan program MBG masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kasus keracunan yang dialami sebagian siswa penerima manfaat.
Lembaga riset ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat, hingga 28 Agustus 2025 program MBG telah menjangkau 23 juta penerima. Namun, dalam delapan bulan pelaksanaannya, tercatat lebih dari 4.000 kasus keracunan makanan yang diduga terkait dengan program tersebut.
Menanggapi hal itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperketat pengawasan dan memastikan penerapan standar zero incident, yakni tidak boleh terjadi satu pun kasus keracunan pada pelaksanaan MBG di masa mendatang.
