Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyalurkan lebih dari 700.000 porsi makanan bagi korban terdampak bencana di wilayah Sumatra. Distribusi dilakukan melalui ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dialihfungsikan untuk melayani para pengungsi sejak hari pertama kejadian.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan khusus di Provinsi Aceh terdapat 109 SPPG yang saat ini menangani pengungsi dan menyiapkan sekitar 540.000 porsi makanan setiap hari.
“Di Aceh sendiri ada 109 SPPG yang meng-handle pengungsi dan menyiapkan makanan 540.000-an porsi setiap hari,” ujar Dadan saat dihubungi Bisnis melalui pesan teks, Minggu (21/12/2025).
Dadan menjelaskan total porsi yang telah disalurkan dihitung berdasarkan jumlah hari penanganan bencana, mengingat SPPG langsung beroperasi sejak hari kejadian.
“SPPG melayani mulai hari H kejadian karena siap operasi,” katanya.
Secara keseluruhan, Dadan menegaskan bahwa lebih dari 700.000 porsi makanan telah didistribusikan untuk kebutuhan tanggap darurat bencana di wilayah terdampak.
“Lebih dari 700.000 porsi didistribusikan untuk bencana Sumatra,” ujarnya.
Jika mengacu pada kapasitas layanan di Aceh yang mencapai sekitar 540.000 porsi makanan per hari, maka dalam kalkulasi mandiri, apabila penanganan bencana telah berlangsung selama 25 hari yakni pada 26 November 2025, maka jumlah porsi yang disiapkan dan dibagikan diperkirakan mencapai sekitar 13,5 juta porsi.
Angka ini diperoleh dari akumulasi distribusi harian oleh 109 SPPG yang sejak hari pertama kejadian langsung beroperasi melayani pengungsi, dan belum termasuk kontribusi SPPG di Sumatra Utara serta Sumatera Barat, sehingga total porsi secara keseluruhan berpotensi lebih besar seiring lamanya masa tanggap darurat dan perluasan cakupan layanan.
Sebelumnya, Dadan juga melaporkan perkembangan penanganan bencana kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). Dalam laporan tersebut, Dadan menyebutkan bahwa total terdapat 323 SPPG yang dioperasikan di wilayah terdampak bencana.
“Di Provinsi Aceh ada 109 SPPG, di Sumatra Utara ada 148 SPPG, di Sumatera Barat ada 66 SPPG. Total 323 SPPG yang dikonversi dari melayani penerima manfaat anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, kemudian melayani pengungsi,” ujar Dadan.
Dia menambahkan, BGN memastikan seluruh virtual account di daerah bencana selalu tersedia dananya agar operasional SPPG dapat berjalan tanpa hambatan dalam melayani pengungsi.
“Totalnya alhamdulillah sampai sekarang sudah ada 323 dan kita pastikan seluruh virtual account di daerah bencana selalu tersedia uangnya agar bisa tetap melayani pengungsi,” tandas Dadan.
