JABAR EKSPRES – Setelah hujan deras disertai angin kencang dan hujan es yang berlangsung cukup lama pada Sabtu (9/11/24), beberapa bangunan seperti sekolah, rumah, dan fasilitas umum di Kota Cimahi mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon besar.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin didampingi Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, meninjau sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan.
“Tadi malam saya terima laporan dari BPBD Provinsi Jawa Barat, ada tiga wilayah yang terdampak hujan intensitas tinggi disertai angin, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cimahi. Memang dari data itu, Cimahi yang paling terdampak, makanya saya datang ke sini,” ujar Bey saat ditemui awak media.
Bey pertama kali meninjau SDN Baros Mandiri 4, di mana tembok depan sekolah ambruk akibat tertimpa pohon yang tumbang. Beruntung, saat kejadian tidak ada aktivitas di sekolah tersebut.
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, Pj Bupati KBB Sambangi TMP Batujajar
“Untuk sekolah, karena pohonnya tercabut dari akar, nanti perbaikannya akan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi. Fokus kita sekarang adalah menangani sisa bencana, seperti pohon tumbang,” ujar Bey.
Selanjutnya, Bey meninjau Gudang Logistik KPU Kota Cimahi di Jalan Mahar Martanegara, di mana ribuan surat suara terkena air hujan. KPU merekomendasikan penggantian surat suara yang rusak.
“Ada kertas suara yang terdampak hujan kemarin. KPU sudah menangani sesuai prosedur, sudah dikeringkan juga. Dari 2.000-an surat suara, tinggal 194 yang perlu diganti,” jelas Bey.
Bey juga mengingatkan semua daerah di Jawa Barat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, karena status Siaga Darurat Bencana sudah diberlakukan sejak Oktober 2024 hingga April 2025.
BACA JUGA:Kota Bandung Bakal Segera Miliki BPBD? Cek Faktanya Disini!
“Kami minta semua daerah waspada, termasuk masyarakat. Status Siaga Darurat sudah diterapkan sejak Oktober hingga April,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengatakan status kebencanaan di Kota Cimahi sama dengan Provinsi Jawa Barat.
“Status kita sama, siaga darurat. Artinya, tindakan kesiapsiagaan dan pencegahan yang dominan dilakukan,” kata Dicky.