JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan membahas rencana penjualan 40 jet tempur Eurofighter Typhoon ke Turki ketika ia bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara.
Kunjungan yang pertama bagi Starmer ke Turki pada Senin, 27 Oktober, sejak menjabat tahun lalu, dilakukan di tengah upaya kedua sekutu NATO untuk memperdalam kerja sama pertahanan.
Pembelian jet tempur ini juga menjadi upaya Ankara untuk memanfaatkan jet-jet canggih tersebut guna memperkuat kekuatan udaranya dan mengejar pesaing-pesaing regionalnya, termasuk Israel.
Pekan lalu, Reuters melaporkan dengan mengutip sumber, bahwa Ankara mengusulkan kepada sekutu-sekutunya di Eropa dan AS cara-cara untuk segera mendapatkan jet tempur canggih, di tengah perundingan pembelian 40 Eurofighter Typhoon serta F-16 dan F-35 AS.
Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan berdasarkan kesepakatan yang hampir tercapai dengan Inggris terkait Typhoon, Turki akan segera menerima 12 unit Typhoon, meskipun bekas, dari pembeli sebelumnya, Qatar dan Oman, untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya. 28 unit baru akan datang di tahun-tahun mendatang.
Pada Juli, Ankara dan London menandatangani kesepakatan pembelian awal yang disetujui oleh anggota konsorsium Eurofighter, Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, yang diwakili oleh Airbus, BAE Systems dan Leonardo.
Pekan lalu, Erdogan mengunjungi Qatar dan Oman untuk membahas rencana pembelian tersebut.
Kantor Erdogan menyatakan ia dan Starmer juga akan mengadakan pembicaraan mengenai hubungan bilateral serta isu-isu regional dan global.
