Bogor, Beritasatu.com – Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara memberikan motivasi kepada lebih dari 200 siswa, guru, dan alumni SMA Negeri 2 Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/2/2025). Dalam acara tersebut, menteri yang juga merupakan alumni angkatan 1995 ini mengingatkan generasi muda untuk bekerja keras dan tidak mudah mengeluh demi masa depan yang lebih baik.
“Rasanya baru kemarin saya berada di sini, ternyata sudah 32 tahun berlalu. Saya anak kecil dari Pandeglang yang merantau jauh dari orang tua, dengan tujuan masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa tes, dan alhamdulillah saya diterima,” kenang Iftitah.
Dalam suasana santai dan akrab, para siswa duduk melingkar di lapangan sambil mendengarkan cerita perjuangan Menteri Iftitah, yang akrab dipanggil Kang Iftitah. Ia membagikan pengalamannya saat mendaftar di SMA Negeri 2 Bogor, hingga kisah masa kecilnya di Pandeglang yang penuh kesederhanaan.
“Saya ingat betul, saat pertama mendaftar, saya diterima oleh Ibu Novida. Di sini menjadi rumah kedua saya sebagai anak rantau. Guru-guru yang tulus dan teman-teman yang hangat membantu saya merasa nyaman,” ujarnya penuh rasa syukur.
Berbeda dengan masa sekolah sebelumnya di Pandeglang, yang hanya berjarak 300 meter dari rumah, di Bogor, Kang Iftitah harus naik angkot tiga kali untuk mencapai sekolah di Jalan Budi Agung. Perjalanan panjang ini tidak mengurangi semangatnya untuk belajar dan meraih mimpi besar.
Kunjungan ini juga menjadi momen nostalgia bagi Kang Iftitah, yang masih menjaga silaturahmi dengan teman-teman seangkatan, termasuk Kang Rino, teman sebangkunya di kelas 2 Fisika 2. Bersama Kepala Sekolah SMAN 2 Bogor, Bambang Aryan Soekisno, mereka berkeliling sekolah, menyapa siswa, dan mengenang masa-masa indah di SMA.
“Guru-guru yang penuh kasih sayang membimbing kami dengan tulus. Dari SMA Negeri 2 Bogor inilah saya memulai perjalanan menuju masa depan,” kenangnya.
Pengalaman selama di SMA Negeri 2 Bogor menjadi pondasi kuat yang membantu Kang Iftitah meraih banyak prestasi, seperti menjadi lulusan terbaik Akademi Militer, menjalankan misi khusus di Aceh dan Lebanon, hingga dipercaya menjadi Menteri Transmigrasi.
Ia menekankan pentingnya bermimpi besar dan bekerja keras.
“Bermimpilah yang besar, sebab masa depan sukses adalah milik mereka yang bermimpi dan bekerja keras. Di balik kesusahan, pasti ada kemudahan,” tutupnya.
