YOGYAKARTA – Dalam dunia bisnis, terutama dalam manajemen inventaris dan pengelolaan produk, istilah stock keeping unit adalah sesuatu yang sangat penting. Bagi perusahaan yang memiliki banyak produk dengan berbagai variasi, seperti warna, ukuran, atau model, stock keeping unit adalah alat yang membantu mereka dalam mengidentifikasi, mengelola, dan melacak persediaan produk. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu stock keeping unit adalah, bagaimana cara kerjanya, serta pentingnya penggunaan SKU dalam bisnis.
Jadi Stock Keeping Unit Adalah
Stock keeping unit adalah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak produk atau barang dalam inventaris perusahaan. SKU biasanya berupa kombinasi angka atau huruf yang membedakan setiap item berdasarkan karakteristik tertentu, seperti ukuran, warna, jenis, atau model.
Dengan SKU, perusahaan dapat mengorganisir inventaris mereka dengan lebih efisien, memastikan bahwa setiap produk mudah ditemukan dan dikelola.
SKU tidak hanya digunakan untuk produk fisik, tetapi juga untuk layanan atau produk digital dalam beberapa kasus. Sebagai contoh, dalam industri ritel, sebuah SKU dapat digunakan untuk membedakan antara sepatu ukuran 38 dan 39, atau antara kaos berwarna merah dan biru.
Fungsi dan Manfaat Stock Keeping Unit
Penggunaan SKU dalam manajemen inventaris membawa berbagai manfaat yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan mereka dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari stock keeping unit adalah:
Mempermudah Pengelolaan Inventaris
Dengan SKU, perusahaan dapat dengan mudah melacak setiap produk yang ada dalam stok mereka. Ini memudahkan staf gudang dalam mengetahui lokasi produk, jumlah yang tersedia, dan kapan produk tersebut perlu di-restock. Tanpa adanya sistem SKU, mengelola inventaris produk akan menjadi jauh lebih sulit dan rentan terhadap kesalahan.
Meningkatkan Akurasi dalam Pencatatan Persediaan
Setiap produk dalam inventaris diberi kode SKU yang unik, sehingga kemungkinan terjadinya kebingunguan atau pencatatan yang salah menjadi lebih kecil. Ini sangat penting dalam bisnis yang memiliki banyak produk dengan berbagai variasi. SKU memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengecekan persediaan dengan cepat dan akurat, mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pelaporan stok.
Mempermudah Pengelolaan Penjualan dan Pembelian
SKU memungkinkan perusahaan untuk menganalisis penjualan dan permintaan dengan lebih baik. Dengan melihat data berdasarkan SKU, perusahaan dapat mengetahui produk mana yang laris dan mana yang kurang diminati. Ini membantu perusahaan dalam merencanakan pembelian ulang dan mengelola penjualan lebih efektif. Selain itu, perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang perlu didiskon atau dihapus dari inventaris.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Dengan SKU yang jelas dan sistematis, perusahaan dapat dengan cepat menemukan produk yang dicari oleh pelanggan, baik di toko fisik maupun toko online. Hal ini sangat penting dalam e-commerce, di mana kecepatan dalam mengidentifikasi dan mengirimkan produk yang dipesan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.
Mempermudah Pengendalian Persediaan
Dengan penggunaan SKU yang efektif, perusahaan dapat lebih mudah dalam mengontrol persediaan barang. Sistem SKU dapat memberikan informasi tentang produk mana yang terlalu banyak, terlalu sedikit, atau bahkan produk yang sudah kadaluarsa. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan pengendalian yang lebih baik untuk menghindari overstock atau stockout yang dapat mempengaruhi penjualan.
Cara Kerja Stock Keeping Unit
SKU bekerja dengan cara menghubungkan produk dengan kode unik yang membedakan satu item dari item lainnya. Biasanya, SKU terdiri dari beberapa bagian yang menggambarkan karakteristik produk. Sebagai contoh:
SKU untuk sepatu bisa terdiri dari kode yang menunjukkan merek, jenis sepatu, warna, dan ukuran, seperti “NIKE-RUN-RED-42”.SKU untuk pakaian bisa mencakup kode merek, jenis pakaian, ukuran, dan warna, seperti “ADIDAS-TSHIRT-L-BLUE”.
Setiap perusahaan dapat menentukan format SKU mereka sendiri, tetapi penting untuk memastikan bahwa format tersebut konsisten dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam manajemen inventaris.
Contoh Penggunaan Stock Keeping Unit
Misalnya, sebuah toko ritel online menjual berbagai jenis tas. Setiap tas diberi SKU yang berbeda berdasarkan merek, warna, dan ukuran. Dengan menggunakan sistem SKU, mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi tas mana yang terjual dengan baik dan mana yang perlu didorong dengan promosi atau diskon. Selain itu, saat pelanggan memesan tas melalui platform e-commerce, proses pengiriman akan jauh lebih cepat karena setiap produk sudah memiliki kode unik yang memudahkan identifikasi.
Perbedaan Antara SKU dan Barcode
Walaupun stock keeping unit adalah kode yang digunakan untuk melacak produk, sering kali orang bingung antara SKU dan barcode. Barcode adalah gambar atau simbol yang berisi informasi yang dapat dipindai oleh perangkat pemindai barcode untuk memperoleh data tentang produk. Di sisi lain, SKU adalah kode yang lebih fokus pada pengelolaan dan pencatatan inventaris internal, sementara barcode digunakan untuk mempermudah transaksi di kasir atau saat melakukan pemindaian.
Stock keeping unit adalah elemen yang sangat penting dalam dunia bisnis, terutama dalam manajemen inventaris. Dengan menggunakan SKU, perusahaan dapat mengelola stok barang secara efisien, menghindari kesalahan dalam pencatatan, serta meningkatkan pengalaman pelanggan. SKU membantu perusahaan dalam menganalisis penjualan, memantau persediaan, dan merencanakan strategi pengadaan barang. Bagi bisnis yang memiliki banyak produk, penggunaan sistem SKU yang terstruktur dengan baik adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan persediaan yang efektif.
Selain itu, cari tahu juga Apa yang Dilakukan Perusahaan Bila Mengalami Over Production
Jadi setelah mengetahui stock keeping unit adalah, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!
