Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Berapa Cuan Gojek, Grab Cs dari Food dan Ride? Segini Hitungannya

Berapa Cuan Gojek, Grab Cs dari Food dan Ride? Segini Hitungannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah laporan mengungkapkan margin laba layanan aplikasi on-demand dalam dua bisnis utamanya, yaitu pesan antar makanan dan transportasi. Platform aplikasi seperti Grab dan Gojek harus membagi uang yang dibayarkan oleh konsumen ke mitra pengemudi dan pedagang.

Laporan tersebut berasal dari Momentum Works dalam Transforming on Demand Platform Work pada November 2024. Laporan memerinci tiap komponen per pengeluaran konsumen.

Momentum Works menyatakan perhitungan mereka berasal dari informasi laporan keuangan perusahaan-perusahaan on-demand dan riset lainnya.

Menurut laporan tersebut, pada pengantaran makanan, konsumen akan mengeluarkan juga biaya untuk pengantaran, biaya platform dan tambahan (add on). Ini bisa dikurangi jika terdapat diskon.

Berikutnya biaya yang dibayarkan konsumen akan dibagi menjadi dua bagian. Pendapatan merchant dikurangi biaya komisi dan untuk pengemudi ditambah insentif.

Kedua pihak itu akan mendapatkan masing-masing 62%-88% pada merchant dan pengemudi taksi online dan ojol sebanyak 10%-35%. Margin yang didapatkan platform hanya sekitar 4%.

Pada layanan ride hailing, komponen yang dibayarkan adalah biaya platform dan tambahan (add on). Biaya ini bisa dikurangi oleh dikson.

Berikutnya driver taksi online dan ojol akan mendapatkan tambahan insentif, pendapatannya sekitar 70%-80%. Platform atau pihak aplikator akan mendapatkan margin sebesar 13%.

Margin yang didapatkan platform, Momentum Works memberikan catatan akan dihasilkan setelah mengurangi beberapa biaya. Mulai dari pembayaran, teknologi, dan biaya lainnya.

“Sebagai lapisan atas untuk fasilitasi ekonomi riil, platform on-demand umumnya memiliki margin yang sangat tipis, dan bergantung pada volume dan skala,” tulis laporan tersebut.

(dem/dem)