Bentuk Pengurus Baru, PKS Ingin Dikenal Partai Rahmatan Lil Alamin

Bentuk Pengurus Baru, PKS Ingin Dikenal Partai Rahmatan Lil Alamin

Jakarta, Beritasatu.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah membentuk pengurus baru masa bakti 2025–2030. PKS berkeinginan ke depan memberikan pelayanan dan manfaat kepada seluruh masyarakat, muslim maupun non-muslim.

Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan dahulu PKS memang disebut sebagai Partai Dakwah, tetapi kini PKS ingin dikenal sebagai partai Islam rahmatan lil alamin.

“Jadi ini merupakan spirit PKS ke depan,” ujar Sohibul dalam acara Live Podcast Report Penyembelihan Kurban PKS 1446 Hijriah dikutip dari Antara, Sabtu (7/6/2025).

Semangat tersebut, kata dia, seiring dengan baru terpilihnya kepemimpinan pengurus PKS masa bakti 2025–2030 melalui Musyawarah I Majelis Syura pada 3–4 Juni 2025.

Tak hanya melibatkan semua umat di luar muslim, Sohibul menuturkan PKS juga akan banyak melibatkan generasi muda dalam memberikan pelayanan ke depan.

Dirinya menyadari bahwa untuk bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka PKS membutuhkan energi yang lebih segar dan besar, yang dapat disaring dari para pemuda.

Untuk itu dalam kepengurusan PKS di pusat, disebutkan bahwa beberapa pengurusnya berasal dari generasi muda, yakni Sekretaris Jenderal PKS Muhammad Kholid dan Bendahara Umum PKS Noer Hadi.

Ia menyebutkan Kholid dan Hadi masih berusia di sekitaran 30-40 tahun, sehingga akan mengimbangi presiden PKS yang sudah lumayan berumur.

“Nah, dengan adanya kekuatan muda ini, maka ke depan pelayanan PKS saya yakin akan semakin baik karena ada energi yang luar biasa fresh,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS periode 2020–2025 Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan Al Muzammil Yusuf terpilih secara aklamasi sebagai presiden PKS melalui Musyawarah I Majelis Syura pada 3–4 Juni 2025.

“Ketua Majelis Syura mengusulkan dan kemudian dari pihak Majelis Syura membahas apakah akan menyetujui atau tidak menyetujui. Kalau di Majelis Syura kemarin tidak ada satu pun yang menolak, berarti aklamasi,” kata HNW, Kamis (5/6/2025).

Menurut ia, Muzammil secara kapasitas mumpuni untuk memegang jabatan tersebut. Terlebih Muzammil menjadi salah satu tokoh yang ikut mendeklarasikan PKS setelah Partai Keadilan (PK) meleburkan diri di dalamnya.