SEMARANG, suaramerdeka.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Unika Soegijapranata mengadakan Talkshow yang bertema Bitcoin, Investasi, dan Pengembangan, Kamis 14 Maret 2024. Hal ini dirasakan semakin penting karena perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat signifikan. Ditambah dengan adanya revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang memicu tingginya demand setiap perusahaan akan talenta digital.
Baca Juga: Jadwal Semifinal, Final dan Format Playoff Liga Voli Putri Korea, Red Sparks Maksimalkan Momentum Bersama Megawati Hangestri Talkshow ini merupakan seri dari kompetisi nasional bertemakan teknologi dengan 3 jenis lomba yaitu pengembangan web, desain UI/UX, dan perencanaan bisnis digital.
Kegiatan kompetisi diikuti peserta sejumlah 105 peserta dari SMA/SMK dan Mahasiswa. Sedangkan talkshow diikuti oleh 250 peserta, baik secara onsite maupun live-streaming. Baca Juga: Fiks !! Laga PSIS vs Persis Digelar di Stadion Batakan Balikpapan Tanpa Penonton, Derby Jateng Melintasi Lautan Dalam acara talkshow, hadir narasumber William Sutanto yang merupakan CTO Bitcoin Indonesia dan Co-Founder Indodax. William Sutanto pernah mengenyam studi di FIKOM Unika Soegijapranata pada tahun 2005-2006 sebelum akhirnya memutuskan terjun di dunia bisnis Crypto. Antusias peserta yang tinggi dari kalangan muda disebabkan oleh peningkatan nilai asset Cryto dan musim halving pada asset Bitcoin yang terjadi akhir-akhir ini. Baca Juga: Tiga Cara Terbaik Bermain Game Minecraft Java Edition dan Bedrock Edition, Download Update Terbaru, Temukan Hal yang Gratis di Sini Bahkan menurut William Sutanto, peluang sebetulnya bukan hanya ada dalam hal investasi. Tetapi juga pengembangan projek-projek Crypto yang nilainya juga besar dan tersebar peluangnya. “Talenta digital sangat diperlukan, karena dalam dunia crypto akan lebih diuntungkan WEB3 developer dibanding investor,” ujar William Sutanto. Menurut Reynald Dian Kristiawan selaku ketua BEM FIKOM, Unika Soegijapranata, mahasiswa termasuk banyak yang bisa mengambil peluang dalam pengembangan WEB3. “Ini karena sudah memulainya sejak usia muda dan seringkali lebih nothing to lose untuk masuk mengambil peluang-peluang seperti ini”. Baca Juga: Mbak Ita Apresiasi RSI Sultan Agung atas Layanan Maksimal di Tengah Terjangan Banjir Semarang Sehingga Crypto bukan hanya dunia milik pemodal dan pemain yang memiliki dana saja. Tetapi juga mahasiswa yang tidak selalu memiliki dana. ***
