Jakarta –
Masa libur lebaran 2025 sudah berakhir. Sejumlah warga mulai beraktivitas lagi, termasuk para ASN yang kembali masuk kantor.
Namun, meski sudah H+8 lebaran, belum semua pemudik kembali ke kota perantauan, termasuk Jakarta. Sebagian warga masih ada yang baru pulang kampung hingga liburan ke luar Jakarta saat arus balik lebaran.
Hal itu tergambar saat Stasiun KRL Depok dan Bogor yang belum begitu padat penumpang. Di Stasiun Bogor pagi tadi, belum terjadi penumpukan penumpang arah Jakarta.
Salah satu sekuriti di Stasiun Bogor menyebut volume penumpang arah Jakarta belum mengalami lonjakan pada hari pertama kerja. Menurutnya, kepadatan penumpang diperkirakan terjadi besok, karena berbarengan dengan hari pertama masuk sekolah.
“(Kondisi) ini sih masih belum ramai ya kalau dibanding hari kerja biasanya. Dari pagi situasinya begini, belum ramai banget. Biasanya kan antrean orang sudah banyak pas kereta datang,” katanya ditemui di Stasiun Bogor, Selasa (8/4/2025).
“Mungkin kantor belum masuk semua, masih setengah-setengah, belum semua masuk kerja maksudnya. Anak sekolah juga kan belum masuk, jadi memang belum seramai biasanya,” tambahnya.
Foto: Suasana Stasiun Bogor sudah ramai oleh penumpang. Beberapa orang tampak masih rela antre di loket pembelian tiket manual (Solihin/detikcom)
Penumpang KRL bernama Afandi juga mengatakan suasana Stasiun Bogor pagi tadi masih cukup sepi. Menurutnya, pada hari-hari biasa sebelum libur lebaran, Stasiun Bogor jauh lebih ramai.
“Kelihatannya sih masih longgar ya, nggak padat banget. Kalau lagi normal, nggak bisa santai gini, pasti udah numpuk di peron, di dalam keretanya apa lagi,” kata Afandi.
Suasana serupa juga terlihat di Stasiun Depok. Salah satu pekerja, Faqih (25) mengatakan kondisi Stasiun Depok pagi tadi tak seramai biasanya. Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya work from anywhere (WFA).
“Ini masih belum terlalu ramai, biasanya penuh banget jam segitu. Masih banyak yang ngambil cuti buat istirahat sama ada WFA juga kan,” kata Faqih.
Faqih menilai kondisi Stasiun Depok masih lowong.
“Masih 85% mungkin yang udah masuk kerja, karena yang biasanya padet dari awal naik kereta, kali ini merasa masih cukup lowong,” tuturnya.
514 Ribu Warga Balik ke Jakarta Naik KA
Foto: KAI Daop 1 Jakarta mencatat adanya peningkatan penumpang yang tiba di Jakarta. Namun, KAI mencatat perjalanan keluar Jakarta juga masih tinggi. (dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 758.791 warga meninggalkan Jakarta dengan kereta api selama periode arus mudik Lebaran 2025. Namun baru 514.823 orang yang tercatat kembali ke Jakarta.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan data itu menunjukkan arus balik ke Jakarta masih akan terus berlangsung. KAI mencatat pergerakan penumpang selama arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah ini berlangsung relatif merata dan tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari tertentu saja.
“Sebanyak 758.791 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasi 1 (Daop 1) sejak dimulainya masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB,” kata Anne Purba dilansir Antara, Selasa (8/4/2025).
Kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan work from anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah hingga 8 April 2025.
“Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru sehingga kepadatan arus balik dapat terkelola lebih baik,” ujarnya.
Tren kedatangan penumpang ke Jakarta melalui stasiun KA mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025. Pada tanggal tersebut, tercatat sebanyak 41.727 penumpang tiba di berbagai stasiun Daop 1 Jakarta. Angka tersebut meningkat menjadi 49.499 penumpang pada 3 April dan terus naik menjadi 52.564 pada 4 April.
Puncak kedatangan terjadi pada 5 dan 6 April 2025, masing-masing dengan jumlah penumpang datang sebanyak 52.651 dan 52.699 orang.
Baru 74% Kendaraan Kembali ke Jakarta
Foto: Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)
Korlantas Polri mencatat sudah 74 persen kendaraan masuk ke Jakarta pada arus balik per siang tadi. Angka diambil dari proyeksi 2,2 juta kendaraan yang diprediksi kembali ke Jakarta.
“Jadi sudah hampir 74 persen kendaraan yang dari luar Jakarta sudah masuk Jakarta. Kita masih menunggu selesainya operasi nanti,” kata Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan di command center Km 29, Selasa (8/4/2025).
Irjen Agus menerangkan biasanya total kendaraan kembali ke Jakarta pada periode operasi tidak sepenuhnya mencapai 100 persen. Sisanya akan kembali pascaoperasi dari kepolisian selesai atau berangsur-angsur hingga hari atau pekan berikutnya.
“Hasil analisis dan evaluasi untuk arus balik, kembali itu hanya rata-rata maksimal 85 persen, yang lainnya itu setelah operasi nanti berangsur-angsur akan kembali ke Jakarta. Jadi tidak harus 100 persen,” ungkap Irjen Agus.
Dia menjelaskan, sejumlah faktor menjadi sebab masyarakat belum kembali. Misalnya masih ada masyarakat yang mendapat jatah libur atau cuti selepas periode Operasi Ketupat selesai.
“Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta, tetapi yang paling terpenting adalah kondusifitas,” jelasnya.
Adapun dari 74 persen kendaraan yang sudah kembali ke Jakarta di antaranya didominasi dari arah timur, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, dengan total 57 persen. Kemudian disusul 22 persen dari arah barat yang masuk melalui Pelabuhan Merak, lalu 19,8 persen dari selatan, seperti Sukabumi dan sekitarnya.
Kakorlantas mengatakan kondisi arus balik berjalan lancar. Selama periode operasi angka kecelakaan dan meninggal dunia menurun.
Halaman 2 dari 3
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini