Belum Selesai Dibangun, Rumah di Tambakrejo Bojonegoro Roboh Diterjang Angin Kencang, Satu Pemuda Alami Luka

Belum Selesai Dibangun, Rumah di Tambakrejo Bojonegoro Roboh Diterjang Angin Kencang, Satu Pemuda Alami Luka

Bojonegoro (beritajatim.com) – Angin kencang yang menyertai hujan deras menerjang wilayah Bojonegoro, mengakibatkan sebuah rumah di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, roboh pada Jumat (17/10/2025). Akibat kejadian itu, seorang pemuda menderita luka ringan akibat tertimpa reruntuhan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Dusun Kalidandang, Desa Napis RT 030 RW 005. Bangunan yang ambruk tersebut adalah rumah milik Mini (80). Pemilik rumah ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp20 juta karena bangunan rata dengan tanah.

Menurut keterangan Kapolsek Tambakrejo, AKP Nursayit, rumah yang roboh itu merupakan bangunan yang tergolong baru, didirikan sekitar bulan Juli 2025. Kondisi rumah saat ini belum selesai dibangun.

“Rumah tersebut belum memiliki dinding, pintu, atau jendela, namun atap gentengnya sudah terpasang. Bangunan berukuran 5×12 meter ini ditopang delapan tiang kayu jati,” jelas AKP Nursayit.

Saat kejadian nahas itu, ada tiga orang di dalam area rumah. Dua di antaranya berhasil menyelamatkan diri dengan cepat. Namun, seorang pemuda bernama M Ali Maksum (21) tidak seberuntung itu. Ali Maksum, mengalami luka lecet pada bagian pelipis, pipi kanan, dan punggung setelah tertimpa genteng.

Korban segera dilarikan ke Puskesmas Margomulyo untuk mendapatkan penanganan medis. “Korban saat ini sudah kembali ke rumah. Alhamdulillah hanya satu orang luka ringan dan sudah dibawa ke Puskesmas,” tegas Kapolsek.

Menyikapi insiden itu, Kapolsek Tambakrejo, AKP Nursayit, meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim hujan. “Kami berpesan, jika terjadi hujan disertai angin kencang, masyarakat harus senantiasa waspada. Jika sedang berkendara, lebih baik berhenti sejenak dan mencari tempat berteduh yang aman,” imbaunya.

“Jangan pernah berteduh di bawah pohon rindang atau papan reklame saat angin kencang. Hal itu sangat berbahaya,” pungkasnya. [lus/ian]