BEI Catat Ada 14 Perusahaan IPO hingga Mei 2025, Himpun Dana Rp7,01 Triliun

BEI Catat Ada 14 Perusahaan IPO hingga Mei 2025, Himpun Dana Rp7,01 Triliun

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 14 perusahaan hingga Mei 2025 telah melakukan aksi Initial Public Offering (IPO).

Adapun total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp7,01 triliun.

“Momentum pertumbuhan tersebut masih berlanjut pada 2025 ini dengan jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei 2025 sebanyak 14 saham baru,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Public Expose BEI, Rabu, 25 Juni.

Iman menyampaikan dari total jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei 2025, 3 di antaranya merupakan Lighthouse IPO yang merupakan IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun, serta free float 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar. 

Dia menambahkan, sampai dengan Mei 2025, secara keseluruhan jumlah perusahaan tercatat saham telah mencapai 956 dan secara regional BEI menduduki posisi ke 2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham.

Selain itu, Iman menambahkan, dengan atas keseluruhan jumlah perusahaan tercatat menjadikan Bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi yaitu meningkat sebesar 1,38 persen secara global.

Iman menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2024, BEI berhasil mencatatkan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), serta 81 saham tambahan hasil konversi waran dengan total dana yang berhasil dihimpun dari seluruh efek tersebut mencapai Rp193 triliun.

“Adapun kontribusi penghimpunan dana yang berasal dari 41 saham baru tersebut sebesar Rp14,4 triliun. Sedangkan, kontribusi terbesar penghimpunan dana sepanjang tahun 2024 berasal dari emisi EBUS sebesar Rp143,6 triliun,” jelasnya. 

Dari sisi permintaan, lanjutnya, total jumlah investor di pasar modal Indonesia pada akhir 2024 mencapai 14,8 juta atau meningkat 1,7 juta single investor identification (SID). 

Menurutnya, partisipasi investor ritel pun masih terjaga selama 2024 dengan dominasi jumlah investor muda dari generasi milenial dan Z. 

Dia menambahkan, hal tersebut mencerminkan keyakinan investor terhadap pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian.

Masih kata Iman, untuk mendukung pertumbuhan investor pasar modal secara berkelanjutan, pada tahun lalu BEI telah melaksanakan lebih dari 34.000 kegiatan edukasi, atau meningkat sebesar 86 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 59 juta orang.

“BEI juga senantiasa memperluas jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan (KP) BEI. Perluasan jaringan distribusi informasi juga meningkat melalui IDX Mobile yang sampai saat ini telah memiliki 242 ribu pengguna,” tegasnya.