Begini Komentar YouTube Soal Video yang Dibuat dengan AI

Begini Komentar YouTube Soal Video yang Dibuat dengan AI

JAKARTA – Di tengah tren pembuatan konten menggunakan kecerdasan buatan (AI), YouTube membuka peluang bagi kreator untuk tetap mendapatkan penghasilan dari konten berbasis kecerdasan buatan (AI).

Namun, sesuai dengan ketentan yang berlaku di plaformnya, di mana kreator wajib melabeli konten tersebut jika penggunaan AI dilakukan secara signifikan, seperti mengubah gambar atau suara.

“Nah kebijakan dari Youtube itu sebenernya mensyaratkan kepada kreator untuk declare kalau memang dia pakai AI, yang secara signifikan mengubah video tersebut gitu. Jadi entah itu gambarnya, suaranya,” kata Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara, ⁠Danny Ardianto, di acara Akademi Edukreator – Kontribusi melalui Konten Edukasi pada Jumat. 26 September.

Meskipun konten tersebut dibuat dengan AI, Danny mengatakan bahwa konten tersebut masih tetap dapat dimonetisasi. “Bisa, bisa (dimonetisasi),” katanya lebih lanjut.

Danny menyatakan, YouTube tidak melacak secara detail jumlah kreator yang menggunakan AI, karena menurutnya, sebagian besar prosesnya terjadi di balik layar, seperti penulisan skrip, dubbing, atau editing.

Bagi kreator yang tidak mengungkapkan penggunaan AI, YouTube telah menggunakan machine learning untuk mendeteksi konten AI yang tidak dilabeli, terutama jika konten tersebut bermuatan negatif dan berisiko menimbulkan misinformasi.

“Jadi ya biasanya kalau ada yang terdeteksi gak ada labelnya, nah kita lihat dulu apakah itu penggunaan AI-nya signifikan, kemudian ada risiko misinformasi gitu ya. Nah itu biasanya secara mesin YouTube akan ngasih label,” tambah Country Head Youtube Indonesia, Suwandi Widjaja.