Jakarta –
Pengembangan bisnis ke depannya harus memperhatikan teknologi, tradisi dan sustainability. Hal ini agar bisnis bisa tetap relevan dengan konsumen.
Direktur Eksekutif Ipsos Indonesia Andi Sukma mengungkapkan Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi contoh nyata dari konvergensi tren bisnis tersebut.
“Mulai dari adopsi AI yang makin berkembang hingga nilai tradisional. Lalu keberlanjutan bukan hanya kebutuhan tapi juga peluang untuk pemimpin,” kata dia dalam siaran pers, ditulis Rabu (11/12/2024).
Andi menyebutkan karena itu perusahaan selaku pemilik brand harus mengutamakan privasi data untuk membangun kepercayaan. Kemudian berperan aktif dalam keberlanjutan lingkungan melalui praktik inovatif.
Dalam laporan terbaru Ipsos bertajuk Global Trends Report disebutkan tren utama yang membentuk Asia dan Indonesia dalam report ini mengidentifikasi tiga tren utama yang mendominasi kawasan AsiaPasifik antara lain. Teknologi yang menginspirasi konsumen seperti AI. Di Indonesia, 68% responden percaya bahwa AI memiliki dampak positif bagi dunia, jauh di atas rata-rata global sebesar 57%. Namun, optimisme ini disertai dengan kekhawatiran signifikan terkait privasi data, di mana 76% konsumen APAC khawatir tentang bagaimana informasi mereka digunakan.
Kemudian kembali ke Sistem Lama (Retreat to Old Systems) Nostalgia terus mempengaruhi perilaku konsumen, mendorong brand untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern. Di Indonesia, 94% responden memprioritaskan tradisi sebagai nilai inti masyarakat, persentase tertinggi di kawasan ini.
Berbagai brand lokal telah berhasil memanfaatkan tren ini dengan menggabungkan warisan budaya dengan strategi kontemporer untuk menjangkau audiens yang beragam.
“Lalu konvergensi Iklim (Climate Convergence) Pentingnya menghadapi perubahan iklim sangat jelas, dengan 73% responden APAC menyatakan bahwa mereka sudah mengambil langkah untuk melindungi lingkungan. Sentimen ini sangat kuat di Indonesia, di mana 91% konsumen mengaku telah aktif terlibat,” jelas dia
Selain itu, beberapa brand di Indonesia pun berkontribusi melalui solusi kemasan berkelanjutan dan menyelaraskan inisiatif mereka dengan target negara untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060. Insight dari Ipsos Leaders Hamish Munro, CEO Ipsos APEC, menyoroti pentingnya temuan ini: “Insight dari Report Ipsos Global Trends 2024 memberikan peta jalan bagi brand yang sedang menghadapi lanskap yang terus berkembang.
Dan untuk merayakan tonggak sejarah ini, Ipsos menghadirkan edisi terbaru yang menawarkan insight berharga tentang perubahan sentimen konsumen, transformasi sosial, dan dinamika pasar di 50 negara. Bertajuk Ipsos Global Trends 2024: “In Search of a New Consensus: From Tension to Intention”, laporan ini juga mengeksplorasi tren utama yang membentuk kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, serta pasar global lainnya.
(kil/kil)