Kediri (beritajatim.com) – Pencarian korban banjir di Kediri Hariyono (81) di Sungai Kedak telah memasuki hari terakhir. Basarnas Trenggalek mengungkap hambatan pencarian warga Perumahan Wilis Indah 2 Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Yoni Fariza mengatakan, pihaknya memprediksi korban yang terseret arus banjir di kawasan perumahannya sudah masuk ke Sungai Brantas. Ketinggian debet air Sungai Brantas menjadi salah satu hambatan proses encarian.
“Adanya curah hujan yang lumayan akhir-akhir ini sehingga menambah ketinggian debit air Sungai Brantas dan ini sedikit menjadi hambatan juga bagi tim yang ada di lapangan,” ungkap Yoni Fariza.
Sebelumnya, korban banjir terpantau CCTV hilang di kawasan Perumahan Wilis Indah 2 Kediri. Korban diperkirakan masuk saluran air yang terhubung dengan Sungai Kedak dan bermuara di Sungai Brantas.
Yoni menambahkan, hingga hari ketujuh pencarian, sebanyak 50 personil tim SAR Gabungan dikerahkan. Selain itu, ada tiga perahu karet dan satu perahu rafting yang dioperasikan. Pihak Basarnas juga memperluas area pencarian hingga ke wilayah daerah aliran sungai (DAS) Brantas Kediri hingga masuk wilayah Jombang.
Tim pencarian, imbuh Yoni, terbagi dalam tiga. Antara lain, dua perahu karet yang menyusuri sepanjang Sungai Brantas mulai dari Bendung Gerak Waru Turi di Kecamatan Gampengrejo hingga masuk wilayah Kabupaten Jombang.
Lalu, tim kedua melakukan pencarian di sekitar Sungai Kedak. Kemudian tim ketiga disebar untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang beraktivitas di sepanjang Sungai Brantas.
“Hari terakhir pencarian (7 hari) kami maksimalkan sampai 16.00 WIB atau sampai cuaca sudah tidak memungkinkan. Seperti hari keenam kemarin ternyata sekitar 14.00 WIB saya komunikasi dengan teman-teman yang ada di wilayah atas di wilayah Semen sana. Ternyata curah hujannya cukup tinggi dan ini berbahaya bagi rekan-rekan tim yang ada di lapangan,” ucapnya.
Terakhir Yoni mengatakan, terdapat satu perahu karet yang sengaja disgakan di posko. Tugas mereka menerima informasi di sekitaran posko, sehingga tidak kesulitan menarik tim pencari lain yang sudah memasuki wilayah Jombang. [nm/aje]