Jakarta, CNBC Indonesia – Data center terus berkembang ikut berdaptasi dengan kebutuhan zaman dan juga teknologi. Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), Internet of Things (IoT), dan teknologi komputasi berat lainnya mendorong peningkatan kepadatan dan kecerdasan di dalam data center.
Seorang peneliti di Omdia menggambarkan perubahan ini seperti mengubah data center dari pabrik komputasi dan penyimpanan menjadi pabrik AI. Hal ini menuntut operator data center untuk memikirkan ulang fasilitas yang ada dan merancang fasilitas baru dengan kepadatan lebih tinggi, efisiensi lebih besar, keandalan yang lebih tinggi, serta keberlanjutan yang lebih baik.
Baik untuk fasilitas baru maupun yang sudah ada, kebutuhan data center masa depan pada dasarnya bergantung pada kelistrikan. Kualitas daya dan distribusinya menjadi fondasi utama untuk mendukung teknologi canggih ini. Perangkat pemantauan daya kritis, intelligent rack PDUs, dan track busway adalah tiga elemen kunci yang menciptakan fondasi kuat dan tahan masa depan.
Dilema Downtime: Peran Kualitas Daya
Data center harus selalu beroperasi tanpa henti, sehingga downtime dapat menjadi sangat merugikan. Gangguan operasional bisa menyebabkan kerugian besar dan menghindarinya masih menjadi tantangan besar bagi industri.
Berdasarkan survei Uptime Institute 2023, 60% operator data center mengalami downtime dalam tiga tahun terakhir, dengan masalah kelistrikan sebagai penyebab utama dari gangguan yang paling signifikan. Salah satu aspek yang sering diabaikan dalam mencegah downtime adalah penting kualitas daya (power quality) dan bagaimana kegagalan untuk memantaunya dapat menyebabkan kerusakan peralatan.
Peralatan data center sangat sensitif terhadap fluktuasi daya. Masalah kualitas daya yang umum meliputi penurunan dan lonjakan tegangan, distorsi harmonik, serta transien. Masalah ini diperburuk oleh fakta bahwa peralatan di dalam fasilitas itu sendiri dapat menyebabkan gangguan pada gelombang tegangan.
Contohnya termasuk non-linear switch mode power supplies untuk server, sakelar, dan sistem penyimpanan, ballast pencahayaan, serta inverter UPS yang mengubah daya DC menjadi AC. Kehadiran peralatan komputasi kinerja tinggi seperti kluster AI meningkatkan urgensi bagi operator data center untuk memantau kualitas daya secara proaktif.
Pemantauan Kualitas Daya Granular dengan Intelligent Rack PDU
Peralatan yang memungkinkan pemantauan kualitas daya(PQM) secara terus-menerus di tingkat perangkat dapat membantu mengurangi downtime dan komplikasi lainnya. Generasi terbaru intelligent rack PDUs memberikan visibilitas dan kontrol yang dibutuhkan oleh operator data center. Produk Legrand, seperti PRO4X dari Server Technology dan PX4 dari Raritan, menawarkan solusi lengkap dengan visibilitas, pelaporan, dan peringatan yang unggul untuk metrik daya dan peristiwa di kabinet. Produk ini juga memiliki fleksibilitas terbaik untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan masa depan.
Dirancang untuk keandalan operasional, PRO4X dan PX4 memungkinkan perencanaan kapasitas yang lebih baik, pengoptimalan beban kerja, pemantauan lingkungan, kontrol akses fisik dan digital, serta inisiatif uptime. Dengan proses instalasi sederhana, dukungan outlet kepadatan tinggi, integrasi mulus dengan DCIM atau BMS yang ada, dan visibilitas real-time paling akurat untuk kualitas daya, produk ini adalah solusi yang tepat untuk kebutuhan masa depan.
Meningkatkan Kepadatan dengan Inovasi Track Busway
Peralatan seperti chip berkapasitas tinggi dan teknologi canggih lainnya membutuhkan daya yang sangat besar, yang bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan industri saat ini. Pertumbuhan ini tidak akan terjadi sekaligus, tetapi akan meningkat secara eksponensial. Precedence Research memproyeksikan pasar AI global akan tumbuh dari USD 454 miliar pada 2022 menjadi USD 2,6 triliun pada 2032. Pertumbuhan ini akan mendorong lonjakan besar dalam penggunaan energi di data center. International Energy Agency (IEA) memprediksi konsumsi listrik total industri ini dapat meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 1.000 TWh pada 2026 dibandingkan dengan 460 TWh pada 2022.
Akibatnya, kepadatan daya per rak akan meningkat dari rata-rata saat ini 20 kW menjadi 40 kW atau lebih. Dalam beberapa kasus ekstrem, operator data center mungkin perlu mencapai kepadatan hingga 80 kW hingga 200 kW per rak. Untuk mendukung kebutuhan ini, sistem distribusi daya yang andal dan fleksibel sangat dibutuhkan.
Starline Track Busway adalah salah satu sistem distribusi daya paling efisien yang tersedia. Desain overhead-nya menghindari masalah seperti aliran udara yang terhambat dan risiko tersandung yang sering terjadi pada kabel lantai. Sistem ini menggabungkan keandalan teknis, fleksibilitas luar biasa, dan dukungan untuk kepadatan tinggi. Dengan ukuran mulai dari 40 hingga 1250 ampere dan sistem 3-phase hingga600Vac atau 600Vdc, Starline Track Busway mengurangi waktu dan tenaga instalasi dibandingkan solusi busduct atau pipe-and-wire.
Menyatukan Semuanya dengan Critical Power Monitor
Elemen yang menyatukan semua solusi ini adalah generasi ketiga produk Critical Power Monitor (CPM) Starline, yaituM70 CPM. Sistem pemantauan energi kelas revenue-grade ini memberikan data real-time kepada manajer data center untuk mengoptimalkan infrastruktur kelistrikan. Produk ini menawarkan pemantauan daya hingga level sirkuit cabang dengan visibilitas tinggi, alarm suara, serta fitur inovatif lainnya seperti monitoring suhu dan tampilan putar.
Berinovasi di Era Kepadatan Tinggi
Seiring dengan semakin padat dan cerdasnya data center, manajer fasilitas memerlukan alat canggih untuk menghadapi tantangan ini. Produk seperti PRO4X, PX4, Starline Track Busway, dan M70 CPM dirancang untuk memberikan solusi andal, efisien, dan scalable. Dengan mengadopsi teknologi ini, operator data center dapat mengoptimalkan fasilitas mereka untuk menghadapi era baru kepadatan tinggi dan penggunaan daya besar.
(rah/rah)