Beda Pandangan, Gubernur The Fed Sekutu Trump Ingin Suku Bunga Turun Lebih Dalam

Beda Pandangan, Gubernur The Fed Sekutu Trump Ingin Suku Bunga Turun Lebih Dalam

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur baru The Fed Stephen Miran mendesak pemangkasan agresif suku bunga acuan AS hingga 150 basis poin tahun ini, pandangan yang berbeda tajam dengan mayoritas pejabat bank sentral.

Dalam pidato kebijakan perdananya di Economic Club of New York, Senin (22/9/2025) waktu setempat, Miran menilai neutral rate of interest atau tingkat suku bunga netral—di mana kebijakan moneter tidak merangsang maupun menekan ekonomi—telah turun signifikan tahun ini akibat tarif impor, pembatasan imigrasi, dan kebijakan pajak.

“Implikasinya, kebijakan moneter saat ini terlalu ketat. Membiarkan suku bunga jangka pendek sekitar 2 poin persentase di atas netral berisiko menyebabkan PHK yang tidak perlu dan pengangguran lebih tinggi,” kata Miran dikutip dari Bloomberg, Selasa (23/9/2025).

Miran ikut serta dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu, yang memutuskan pemangkasan suku bunga 25 basis poin ke kisaran 4%–4,25%. Namun, dia memilih berbeda pendapat (dissent) dengan menginginkan pemangkasan lebih besar, yakni 50 basis poin.

Dalam proyeksi suku bunga pekan lalu, Miran mengusulkan pemangkasan total 150 basis poin sepanjang 2025. Alasannya, suku bunga netral saat ini jauh lebih rendah sehingga pelonggaran sebaiknya dilakukan lebih cepat. 

Sebagai perbandingan, median proyeksi 19 pejabat Fed menunjukkan pemangkasan tambahan hanya 50 basis poin.

“Itu bukan langkah panik. Panik adalah jika kita memangkas 75 basis poin atau lebih. Saya tidak panik, hanya melihat risikonya akan semakin besar jika kita terlalu lama berada di atas netral,” ujarnya. 

Miran menegaskan akan tetap bersikap berbeda dalam rapat-rapat Fed berikutnya.

Sebelumnya, Miran menjabat Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Dia tidak mengundurkan diri dari jabatan itu, melainkan mengambil cuti tanpa bayaran. Masa jabatannya di Dewan Gubernur Fed berakhir Januari mendatang, meski belum jelas apakah akan bertahan hingga akhir.

Adapun, pandangan Miran langsung menuai skeptisisme. Joe Brusuelas, Kepala Ekonom RSM, menilai kebijakan Fed saat ini tidak bisa disebut ketat. Kondisi keuangan masih akomodatif, sementara pasar tenaga kerja mendekati full employment.

Miran berargumen turunnya imigrasi, pendapatan tarif impor, dan dorongan pertumbuhan akibat kebijakan pajak menjadi faktor penekan suku bunga netral. Menurutnya, perkiraan netral berada di level 2,5%, lebih rendah dari median proyeksi pejabat Fed sebesar 3%.

Selain itu, Miran juga membuka kemungkinan mendukung penghapusan target inflasi 2% yang dinilai sulit diukur. Namun, dia menegaskan perubahan tersebut hanya mungkin dilakukan setelah target tercapai secara konsisten agar tidak menimbulkan kesan Fed mengubah aturan di tengah jalan.

Pandangan Miran kontras dengan sejumlah pejabat Fed lain yang berbicara pada hari yang sama. Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem menyatakan siap mendukung pemangkasan suku bunga tambahan hanya dalam kondisi tertentu.

“Jika muncul tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut, saya akan mendukung pemangkasan tambahan, dengan catatan risiko inflasi di atas target tidak meningkat dan ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terkendali,” ujar Musalem.

Sementara itu, Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menegaskan inflasi masih terlalu tinggi sehingga pejabat bank sentral perlu berhati-hati agar pelonggaran tidak memicu overheating ekonomi.

“Kebijakan saat ini hanya ‘sangat sedikit’ restriktif setelah pemangkasan bulan ini. Kekhawatiran saya, jika pembatasan itu dicabut, perekonomian bisa kembali memanas,” jelas Hammack.

Adapun Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, dalam wawancara dengan Wall Street Journal, mengaku belum siap menyatakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga berikutnya.

“Saya khawatir inflasi sudah terlalu lama bertahan di level tinggi. Jadi untuk saat ini saya tidak akan mendukung langkah tersebut, meski kita lihat perkembangan selanjutnya,” kata Bostic.