I Gusti Kompyang Manila adalah purnawirawan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI Angkatan Darat (AD).
Lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, I Gusti Kompyang Manila adalah sosok yang disiplin, berintegritas, dan memiliki kecintaan tinggi terhadap Tanah Air, yang tercermin dari perjalanan hidup dan kariernya yang multidimensional.
I Gusti Kompyang Manila merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan tahun 1964, sebuah angkatan yang melahirkan banyak perwira tangguh. Beliau termasuk dalam 15 perwira remaja pertama lulusan AMN dengan kecabangan Korps Polisi Militer (POM ABRI), menunjukkan keahliannya dalam penegakan disiplin dan hukum militer.
Selama karier militernya, IGK Manila berhasil mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI), sebuah pencapaian yang menandakan dedikasi dan prestasinya. Salah satu jejak penting yang tak terlupakan dalam karier militernya adalah keberhasilannya dalam “Operasi Ganesha 1982”, sebuah operasi yang menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan mengelola situasi sulit.
Pada tahun 1967, I Gusti Kompyang Manila juga pernah mengemban tugas penting sebagai petugas keamanan di Wisma Yaso, mengawal Presiden Sukarno saat menyusun naskah Pidato Nawaksara. Pengalaman ini membentuk kekagumannya terhadap dua tokoh besar Indonesia, Sukarno dan Soeharto, yang ia kagumi karena kepemimpinan dan visi mereka.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318797/original/041338300_1755496264-WhatsApp_Image_2025-08-18_at_12.37.43.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)