Abdullah setuju perlu ada evaluasi rantai pasok makanan MBG agar tetap layak konsumsi. Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah distribusi dari Sentra Penyedia Pangan Gotong Royong (SPPG) ke sekolah dapat diperpendek agar makanan tetap segar.
“Kalau sekarang satu SPPG melayani 3.000, bisa diperpendek menjadi 1.500, sehingga makanan bergizi gratis yang sampai di sekolah itu masih fresh from the oven,” ujarnya.
Politisi dari PDI Perjuangan itu menegaskan, langkah utama yang perlu dilakukan bukan menghentikan program, melainkan menginventarisasi masalah secara menyeluruh sebelum melakukan evaluasi.
“Kepala Staf Kepresidenan menyampaikan ada 5.300 sampai 5.800 yang keracunan, kita wajib prihatin,” jelas Said.
“Tapi tidak berarti ada konklusi harus di-stop. Jangan. Lebih baik deteksi dini, di mana letak masalahnya,” imbuhnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5358726/original/093976700_1758611101-unnamed__14_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)