Pasuruan (beritajatim.com) – Sejumlah keluarga pasien RSUD Bangil keluhkan banyaknya kehilangan barang bawaannya selama menjaga keluarganya yang sakit. Hal ini kemudian menjadi sorotan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan. Anggota Komisi IV DPRD mengatakan bahwa hal ini kemudian menjadi perhatiannya.
Menurut Tri, selama ini RSUD Bangil sangat kurang dalam hal keamanan bagi keluarga pasien. Bahkan dirinya mengusulkan adanya tanda pengenal keluarga pasien dan membatasi keluarga pasien dalam melakukan penjagaan.
“RSUD Bangil ini masih terlihat longgar untuk pengamanannya. Karena ada beberapa keluarga pasien ini sering mengeluhkan terkait kehilangan baarang bawaannya saat menjaga pasien,” kata Tri, Rabu (24/4/2024).
Tri juga mengatakan bahwa selama ini setiap satu pasien yang menjenguk banyak keluarga yang juga ikut menjaganya. Bahkan tak jarang keluarga korban tidur sampai di pinggir-pinggir ruangan.
“Seharusnya satu pasien hanya boleh didampingi oleh satu pihak keluarga. Pastinya dengan membawa penanda, sehingga tidak akan ada lagi keluhan barang yang hilang saat menjaga pasien yang lagi sakit,” tambahnya.
Sementara itu, Humas RSUD Bangil Hayyat mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak ketiga. Bahkan setiapbulannya pihaknya juga selalu memberikan arahan atau evaluasi untuk pihak keamanan.
“Kami sudah melakukan hal tersebut dengan membatasi jam besuk dan juga memberikan tanda pengenal bagi pihak keluarga. Sementara untuk pengamanannya sendiri kami memakai pihak ketiga dan selalu melakukan evaluasi setiap waktu,” jelas Hayyat. [ada/aje]