Bank Mandiri Ungkap Ketidakpastian Global Masih soal Volatilitas dan Risiko Geopolitik

Bank Mandiri Ungkap Ketidakpastian Global Masih soal Volatilitas dan Risiko Geopolitik

JAKARTA – Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi menyampaikan bahwa sepanjang tahun ini tantangan di pasar global terus berlanjut, dengan berbagai sumber volatilitas yang berasal dari berbagai belahan dunia.

Menurutnya, kondisi ekonomi dan pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian, terutama yang berkaitan dengan kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat serta instabilitas geopolitik di sejumlah kawasan.

“Meskipun kalau kita lihat keputusan tarif sudah diambil Presiden Trump dengan tercapainya kesepakatan dagang, namun fase baru justru dimulai ketika pasar saat ini mengantisipasi dampak dari tarif impor AS tersebut,” ujarnya dalam acara Mandiri Macro and Market Brief 3Q25 Indonesia Economic Outlook, Kamis, 28 Agustus.

Ia menambahkan bahwa volatilitas pasar diperkirakan akan terus berlanjut, sementara kekhawatiran terhadap pelemahan pertumbuhan ekonomi global juga semakin meningkat.

Ari menyampaikan bahwa salah satu perhatian utama pihaknya saat ini, adalah keputusan The Fed terkait suku bunga acuan.

“Saat ini tentu saja yang paling ditunggu-tunggu adalah kapan sih The Fed akan mulai memangkas kembali suku bunga acuannya. Nah, keputusan yang tidak mudah untuk dibuat karena memang kita lihat The Fed menghadapi situasi di mana data-data ekonomi AS itu sendiri belum secara meyakinkan berada di range yang ditarget mereka. Terutama kalau kita lihat inflasi AS yang diperkirakan masih tinggi karena dampak penerapan tarif di semester 2 ini tentunya,” jelasnya.

Di sisi lain, Ari menyebutkan bahwa konsumen di AS sangat membutuhkan pelonggaran suku bunga guna meringankan beban biaya hidup.

“Jadi meskipun masih penuh ketidakpastian, namun kalau kita lihat konsensus pasar hingga hari ini saja menilai bahwa probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga acuan ke 4,25 persen itu adalah sudah mencapai 89 persen,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa dalam panduan kebijakan The Fed belum mengalami perubahan, dimana target dua kali pemangkasan Fed Funds Rate menjadi 4 persen hingga akhir tahun 2025.