Bank Indonesia Beri Tiga Rekomendasi Kebijakan Ini, Antisipasi Peningkatan Tekanan Inflasi di Jawa Tengah

7 March 2024, 16:32

SUARAMERDEKA.COM– Bank Indonesia Jawa Tengan memberikan tiga rekomendasi kebijakan mengantisipasi risiko peningkatan tekanan inflasi. Risiko tekanan inflasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri perlu disikapi bijak mengingat harga-harga sejumlah komoditas terpantau naik. Akibat kenaikan harga seperti beras, telur, ayam ras hingga cabai merah memicu laju inflasi Jawa Tengah meningkat baik bulanan (0,57 persen) maupun tahunan (2,98 persen). Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyebut ada tiga rekomendasi kebijakan mengantisipasi kenaikan tekanan inflasi. Baca Juga: Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta Pertama, mempercepat implementasi penguatan produktivitas pangan strategis, penguatan ekosistem Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta penguatan dan perluasan kios pengendalian inflasi untuk mengatasi permasalahan struktural pada tiga komoditas pangan utama, seperti beras, bawang merah, dan aneka cabai.

Kedua, melakukan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilisasi harga beras melalui percepatan penyaluran SPHP. Selain itu juga penyaluran bantuan pangan beras, intensifikasi pelaksanaan Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM), serta pengalihan Cadangan Beras Pemerintah kepada komersil untuk pengendalian harga beras premium. Baca Juga: Seri Pembuka MotoGP 2024 Qatar Digelar Akhir Pekan Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya “Yang ketiga, mengatur waktu agar kenaikan harga atau tarif komoditas yang diatur oleh pemerintah daerah, antara lain tarif PDAM dan tarif layanan RSUD, dilakukan pada saat tekanan inflasi rendah atau dilakukan secara bertahap,” ujar Rahmat, hari ini. Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dan TPID Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) di Semarang pada Rabu, 6 Maret 2024. HLM dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Kepala Daerah 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pusat Statistik serta BUMN dan BUMD. Baca Juga: Memprihatinkan, Kondisi KA Babaranjang yang Tertimpa Crane Girder Pembangunan Flyover Bantaian Sejalan dengan rekomendasi Bank Indonesia, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana juga menyampaikan arahan kepada Bupati dan Walikota agar aktif memantau perkembangan inflasi di daerahnya melalui koordinasi dengan BPS dan anggota TPID. Selain itu juga menyampaikan laporan harian perkembangan harga kepada Irjen Kemendagri, serta mengkaji potensi Kerjasama Antar Daerah (KAD), baik intra maupun antar Provinsi. Pj. Gubernur Jawa Tengah juga menekankan bahwa OPD di Jawa Tengah perlu melakukan sinergi hulu – hilir untuk menjaga stabilitas inflasi, mulai dari memastikan ketersediaan benih unggul, menjamin ketersediaan air bagi pertanian. Tak hanya itu sinergi juga harus dilakukan dengan Satgas pangan Polda Jateng untuk memonitor perkembangan harga di pasar, hingga mengoptimalkan sinergi BUMD pangan dan BUMP untuk meningkatkan ketersediaan komoditas pangan di Jawa Tengah. Baca Juga: 2 Wanita Korban Jambret Gagalkan Aksi Pelaku, Kejar-Kejaran Motor di Jalan Pringapus Semarang Sebagai salah satu tindak lanjut HLM sekaligus wujud sinergi menjaga stabilitas harga bahan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng bekerjasama dengan Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia lainnya di wilayah Jateng menyelenggarakan GPM Serentak di Semarang, Solo, Batang, Cilacap, dan Banyumas. Kegiatan juga digelar di beberapa kota/kabupaten lain pada 8 Maret dan 15 Maret 2024, serta 2 April 2024. Komoditi dalam GPM meliputi beras, aneka cabai, bawang merah, minyak goreng, gula, telur ayam, serta beberapa komoditi pangan lainnya.***