Bank Dunia Sepakati Hibah untuk Proyek Jaringan Listrik ASEAN – Page 3

Bank Dunia Sepakati Hibah untuk Proyek Jaringan Listrik ASEAN – Page 3

Selain reformasi kebijakan, paket pinjaman baru Bank Dunia juga mencakup program keuangan gabungan untuk Sustainable Least-Cost Electrification-2 (ISLE-2) dengan dana senilai USD 628 juta (Rp 10,2 triliun).

Program ini bertujuan mendukung akses listrik bagi 3,5 juta orang, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau.

ISLE-2 juga akan mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dan angin dengan kapasitas total 540 megawatt (MW).

Bank Dunia memperkirakan, inisiatif tersebut dapat mengurangi biaya pembangkitan listrik hingga 8% dan menekan emisi gas rumah kaca sebesar 10% di wilayah Kalimantan dan Sumatra.

Dukungan pendanaan untuk ISLE-2 ini diraih dari berbagai sumber, termasuk IBRD (Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan) senilai USD 600 juta, hibah senilai USD 12 juta dari IBRD Surplus-Funded Livable Planet Fund, serta hibah senilai USD 16 juta dari mitra yang dimobilisasi di bawah Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI).

Kontributor SRMI termasuk hibah senilai USD 6 juta dari Kerahan Inggris Raya melalui Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP) Bank Dunia, dan USD 10 juta dari Green Climate Fund SRMI-2.

Bank Dunia mengatakan, skema ini menyediakan suku bunga yang lebih rendah selama fase implementasi proyek dan peluang efisiensi biaya setelah proyek rampung.