Menurut penelitian dari Boston Consulting Group 2 , permintaan pusat data di Asia Tenggara diperkirakan melonjak hingga 6,5GW pada 2030, tiga kali lipat dari kapasitas yang ada saat ini di kawasan ini pada 2023.
Hal ini didorong oleh transformasi digital yang terus berlanjut di kawasan ini, konektivitas regional yang terus berkembang, dan percepatan adopsi kecerdasan buatan.
Koridor Singapura-Johor-Batam yang merupakan pusat utama lalu lintas data di Asia Tenggara, diperkirakan akan memenuhi hingga setengah dari permintaan ini, dengan kapasitas koridor tersebut diproyeksikan mencapai hingga 3,3GW pada tahun 2030.
CEO DayOne Jamie Khoo mengatakan, pendanaan bersejarah ini, yang adalah fasilitas dalam denominasi rupiah terbesar yang pernah diperoleh untuk pengembangan pusat data, merupakan bentuk pengakuan yang kuat atas kemampuan DayOne dalam menghadirkan infrastruktur digital secara cepat dan berskala besar.
“Ini mencerminkan kepercayaan yang mendalam terhadap komitmen jangka panjang kami di Indonesia serta pentingnya Kampus DayOne NDP dalam memperkuat tulang punggung digital di kawasan ini. Kampus kami akan menjadi rumah bagi pusat data tercanggih di Indonesia yang siap mendukung teknologi AI dan dirancang untuk menunjang gelombang transformasi digital berikutnya,” kata dia.
“Kami bangga dapat berkontribusi pada pertumbuhan digital Indonesia dan Asia Tenggara melalui infrastruktur berkinerja tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” ia menambahkan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5244922/original/072045700_1749267953-Foto_Ilustrasi_DBS__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)