Jombang (beritajatim.com) – Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, dilanda banjir yang menggenangi pemukiman dan persawahan warga. Sebanyak 474 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan rincian 155 KK di Dusun Kebondalem, 80 KK di Kademangan, dan 280 KK di Desa Pekunden.
Banjir ini terjadi akibat luapan Sungai Catak Banteng dan Sungai Gunting yang melintasi desa tersebut. Ketinggian air pada Kamis malam (4/12/2025) sempat mencapai 1 hingga 1,5 meter, namun berangsur surut pada Jumat pagi (5/12/2025) hingga ketinggian 50 sentimeter.
Kepala Urusan Perencanaan Desa Kademangan, Mustofa Basori, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi pada Kamis sore meningkatkan debit air sungai yang akhirnya meluap ke permukiman warga.
“Banjir ini mengakibatkan 474 KK terdampak, namun warga lebih memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya lebih tinggi,” ujar Mustofa, Jumat (5/12/2025).
BPBD Kabupaten Jombang juga melaporkan bahwa banjir tidak hanya melanda Kecamatan Mojoagung, tetapi juga Mojowarno dan Sumobito. Beberapa desa di wilayah-wilayah tersebut turut terdampak, antara lain Desa Betek dan Mancilan di Mojoagung, Desa Selorejo dan Catakgayam di Mojowarno, serta Desa Madiopuro dan Segosorejo di Sumobito.
Laporan BPBD menyebut, banjir mulai terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025, dimulai dengan hujan deras pada pukul 14.30 WIB yang meningkatkan debit sungai. Sekitar pukul 17.30 WIB, air sungai terus naik dan mulai meluap pada pukul 18.00 WIB, menggenangi jalan desa dan pemukiman warga.
BPBD Kabupaten Jombang telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut. Posko bencana telah disiapkan di balai desa, namun hingga saat ini, warga lebih memilih mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga.
Banjir di Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung
Beberapa daerah yang terdampak banjir sudah mulai surut, termasuk Desa Betek, Mancilan, Gayam Utara, dan Selorejo. Namun, masih ada beberapa desa yang mengalami genangan air, antara lain di Desa Kademangan dan Madiopuro.
Kondisi air di Desa Kademangan tercatat berkisar antara 10 hingga 40 cm, dengan tren surut, sementara di Madiopuro, air masih menggenangi jalan dan halaman dengan ketinggian 30 hingga 50 cm. [suf]
