Gresik (beritajatim.com) – Banjir yang melanda di dua desa Kecamatan Menganti, Gresik, hingga saat ini belum surut. Dua desa yang kondisinya masih parah di antaranya Desa Bringkang dan Pranti. Ketinggian banjir hingga lutut orang dewasa membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengevakuasi puluhan warga yang terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi, mengatakan ada 50 warga, utamanya para lansia, yang terlebih dulu dievakuasi. Mereka untuk sementara waktu ditempatkan di tenda darurat.
“Kami bersama para tokoh masyarakat bergerak cepat mengevakuasi warga, terutama yang lansia,” katanya, Kamis (20/11/2025).
Lebih lanjut ia menuturkan, saat proses evakuasi seorang lansia terpaksa dipindahkan ke tempat lebih aman karena kondisinya sakit. Yang bersangkutan lalu dibawa keluarganya menuju rumah sakit.
“Kondisi banjir yang cukup parah berlokasi di Perum Maharaja. Sejumlah warga di daerah itu dievakuasi karena banjirnya belum surut,” tuturnya.
Selain melakukan evakuasi terhadap warga, BPBD Gresik juga mendistribusikan kebutuhan makanan ke daerah yang masih terdampak banjir.
“Setiap hari anggota kami secara bergantian bersama warga berkeliling menggunakan perahu karet mendistribusikan makanan ke Perum Maharaja,” ungkap Sukardi.
Guna mendukung pendistribusian kebutuhan makanan tersebut, kata Sukardi, pihaknya mendirikan dapur umum di Desa Pranti untuk membantu kebutuhan makan para pengungsi selama masa tanggap darurat.
“Upaya evakuasi dan penanganan banjir terus dilakukan hingga kondisi banjir surut dan warga dinyatakan aman untuk kembali ke rumah masing-masing,” pungkasnya. [dny/kun]
