Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Selain surut, tren tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo juga mengalami penurunan status siaga.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, ada 6 kecamatan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir kondisinya sudah surut total.

Enam kecamatan yang sudah surut di Kecamatan Ngraho, Dander, Trucuk, Kalitidu, Kasiman, Gayam, dan Kecamatan Malo.

“Update per jam 12.30 WIB tinggal 10 desa di 4 kecamatan yang banjir. Kondisi tren TMA Sungai Bengawan Solo juga mulai siaga 2 (kuning),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Selasa (12/3/2024).

Sementara untuk wilayah yang masih terendam banjir masih ada 10 desa di 4 kecamatan. Yakni di Kecamatan Bojonegoro di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Padangan, di Desa Kuncen, Kecamatan Baureno di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kalisari.

Kemudian di Kecamatan Kanor ada 4 desa, yakni Desa Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo. “Total untuk rumah yang terdampak ada 129 KK, dan luas pertanian kurang lebih 1.880 hektar,” terangnya.

Seperti, di Kecamatan Kasiman, ada tiga desa yang terendam banjir. Banjir genangan itu kini sudah surut. Tiga desa itu, yakni di Desa Batokan, Betet, dan Desa Tembeling. Surutnya air yang menggenangi jalan, pemukiman, hingga area persawahan mulai surut sejak kemarin malam.

Banjir sebelumnya terjadi dengan ketinggian rata-rata 30-40 cm di ruas jalan pemukiman. Dengan kondisi banjir yang mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya terdampak banjir langsung melakukan pembersihan rumah dari sisa material yang terbawa air.

Sementara diketahui, banjir yang terjadi di Desa Batokan hanya menggenangi jalan dan kondisi air sungai peres. Kemudian di Desa Betet, Jalan Desa tergenang di RT 07, 08, 09 dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Serta lahan padi dan jagung tergenang sekitar 15 hektar.

Kemudian untuk Desa Tembeling jalan desa tergenang setinggi 5-10 cm. “Alhamdulillah, untuk kondisi banjir sudah surut,” ujar Camat Kasiman, Kabupaten Bojonegoro Novita Sari. [lus/ted]

Merangkum Semua Peristiwa