Tuban (beritajatim.com) – Awal bulan puasa Ramadan, sejumlah warga di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak bisa beraktivitas normal, lantaran selama 2 hari desa tersebut harus terisolir karena terendam banjir.
Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan desa, sekolah dan masjid ikut terendam, begitu pula dengan rumah-rumah warga yang juga tergenang disebabkan oleh luapan air dari Bengawan Solo.
Salah satu warga setempat bernama Misri menceritakan, selama dua hari aktivitas menjadi terganggu, seperti tidak bisa sholat di masjid juga mau kemana-mana susah karena jalan desa banyak yang terendam banjir.
“Kemarin banjirnya sepinggang orang dewasa, sekarang juga belum surut,” ucap Misri kepada awak media. Selasa (12/03/2024).
Menurutnya, akses jalan masih bisa dilewati, namun hanya dengan berjalan kaki, ada beberapa warga yang memiliki perahu bisa naik perahu untuk beraktivitas.
“Kalau mau belanja-belanja kebutuhan pokok ya jalan kaki, ada yang pakai perahu, ban bekas juga ada,” terang dia.
Lanjut, masih kata Misri untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari ia berbelanja sayur di Karangasem untuk buka puasa dan sahur, sebab dapur di rumahnya tergenang air, sehingga hal yang bisa dilakukan langsung membeli lauk pauk yang sudah matang.
“Gak bisa kemana-mana air aja tingginya sepinggul, listrik dirumah juga padam,” beber Misri.
Selain itu, Martik juga menceritakan ia habis berbelanja kebutuhan bahan pokok serta membeli LPG dengan menggunakan ban bekas dan berharap semoga segera ada bantuan dari Pemerintah akibat bencana banjir di wilayah tersebut dan sekitarnya.
“Ya semoga airnya cepat surut, sama itu kalau ada bantuan dari pemerintah, karena kita mau belanja saja sulit kemana-mana,” tutup Martik. [ayu/ian]