Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro terjadi sejak Minggu (10/3/2024) petang.

Sedikitnya banjir menggenangi sebanyak 44 desa di 11 kecamatan. Namun, kini sejumlah daerah berangsur mulai surut.

Seperti di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Ngraho terjadi sejak Minggu (10/3/2024) malam. Sedikitnya ada 3 desa yang tergenang. Kondisi 3 desa yang tergenang itu saat ini sudah kering.

“Sudah surut. Ketinggian air sudah surut 1 meter. Rumah yang tergenang sudah kembali normal,” ujar Camat Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Masirin, Selasa (12/3/2024).

Pejabat yang pernah menduduki Humas Pemkab Bojonegoro itu menambahkan, genangan air yang masih tersisa diperkirakan hanya terjadi pada aliran anak sungai Bengawan Solo. “Mungkin untuk anak Sungai Bengawan Solo masih penuh,” terangnya.

Sementara tiga desa yang sebelumnya tergenang banjir yakni, Desa Tapelan, Desa Luwihaji, dan Desa Payaman. Di Desa Tapelan, banjir menggenangi dua rumah dan satu kandang ternak di RT 07 RW 04 setinggi 80 cm. Kemudian di RT 02 RW 01 ada 3 rumah tergenang dengan ketinggian 30 cm.

Selain itu, banjir sebelumnya juga merendam lahan persawahan padi seluas 5 hektar dan jalan desa sepanjang 500 meter dengan ketinggian air sekitar 40-80 cm.

Sedangkan di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses utama warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam air. Sedangkan jembatan utama kondisinya masih belum ada perbaikan setelah longsor sejak 1 tahun silam. Serta Desa Payaman ada satu tempat wisata yang berada di bibir Sungai terendam. [lus/ted]