Lumajang (beritajatim.com) – Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi ke kawasan bukit untuk menghindari luapan banjir lahar Gunung Semeru yang sudah menjangkau ke pemukiman.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru kembali memuntahkan banjir lahar dengan amplitudo mencapai 40 milimeter ke arah tenggara Besuk Kobokan pada, Sabtu (6/12/2025) sore.
Akibatnya, material banjir lahar berupa pasir dan batu dilaporkan merendam sejumlah rumah warga hingga fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos).
Diketahui, wilayah terdampak Dusun Sumberlangsep ini dihuni kurang lebih 137 keluarga dan lokasinya berada tepat di seberang sungai Regoyo yang dilewati banjir lahar Gunung Semeru.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Danial mengatakan, pihaknya sementara ini hanya bisa melakukan pemantauan dari arah seberang sungai Regoyo.
Sebab, banjir lahar ini masih menyisakan kepulan asap panas dari letusan sekunder di sungai Regoyo yang membuat akses keluar masuk warga berupa jembatan gantung juga belum bisa dilewati.
“Untuk sementara bersama tim, hanya bisa memantau, masih banyak kepulan asap letusan sekunder dampak dari amak 40 ini,” terang Danial ketika dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2025).
Menurutnya, adanya peningkatan debit banjir lahar juga membuat petugas belum bisa melakukan asesmen langsung ke lokasi terdampak.
Sehingga, saat ini petugas hanya bisa berkomunikasi dengan warga melalui sambungan Whatsapp.
“Akses kita untuk menuju lokasi juga masih belum bisa karena adanya peningkatan debit. Kondisi di Dusun Sumberlangsep saat ini hanya bisa kita memantau via whatsapp,” tambah Danial.
Danial menyampaikan, saat ini warga di Dusun Sumberlangsep masih mengungsi ke kawasan sekitar bukit untuk mengamankan diri.
“Informasi warga di sana mengungsi ke daerah perbukitan mencari tempat aman di tempat evakuasi sementara karena wilayah di Sumberlangsep material vulkanik sudah masuk ke pemukiman,” ungkapnya. (has/ted)
