TEMPO.CO, Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah menggelar rapat darurat untuk penanganan banjir di wilayahnya. Dari rapat tersebut mereka memetakan total 14 titik rawan banjir oleh curah hujan yang tinggi. Selain 14 titik banjir dan lima titik longsor, dipetakan pula beberapa faktor penyebab. “Ada beberapa penyebab, salah satunya curah hujan yang lebih tinggi,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Jumat 12 Januari 2024. Menurut Benyamin, intensitas hujan yang turun di wilayah Tangerang Selatan mengalami peningkatan. Jika skala normal berkisar 30 sampai 50 mililiter per hari, beberapa hari terakhir disebutnya sampai 100 mililiter. Meski begitu, Benyamin tidak menampik adanya penyebab lain. Rapat yang dihadiri sejumlah kedinasan terkait pun membahas hal tersebut. Untuk beberapa titik, kata Benyamin, terdapat penyempitan kali dan sedimentasi. “Misal di (perumahan) Reni Jaya, penyempitan dikarenakan adanya 11 bangunan warga yang menghalangi arus jalannya air,” katanya sambil menambahkan, “Kemudian ada sedimentasi, ada badan jembatan yang terlalu datar, sehingga menyebabkan air melimpas keluar karena nabrak badan jembatan.” Benyamin mengaku telah menurunkan tim terpadu yang dikomandoi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi banjir. Karenanya, ia juga mengklaim bahwa surutnya air jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun lalu. “Alhamdulillah,” katanya. Iklan
Dalam penanganan banjir pada musim hujan ini, Benyamin menyatakan telah meminta dibuatkan anggaran sesuai dengan kebutuhan. Masalah yang dihadapi di lapangan, kata dia beragam. “Ada juga yang pompanya rusak, tapi di (perumahan) Maharta ternyata tersumbat sama sampah, nah mungkin perlu juga bantuan dari warga untuk dibersihkan saat tidak hujan,” kata dia.Perumahan Maharta yang dimaksud Benyamin Davnie berlokasi di Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren. Lokasi ini termasuk yang parah terdampak banjir pada Sabtu lalu. Banjir terdata setinggi 75 sentimeter.Beberapa lokasi lain tidak setinggi itu tapi bertahan sampai berhari-hari. Ini seperti yang dikeluhkan warga Namara Residence di Pamulang. Pilihan Editor: Kompolnas Bakal Bersurat ke Kapolda Metro Jaya Minta Proses Penangkapan Saipul Jamil Dievaluasi
