Banjir di Lamongan Meluas, 16 Desa di 5 Kecamatan Terdampak

Banjir di Lamongan Meluas, 16 Desa di 5 Kecamatan Terdampak

Lamongan (beritajatim.com) – Banjir yang terjadi akibat luaoan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan meluas. Kini ratusan rumah yang tersebar 16 desa di 5 kecamatan terdampak.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, menyebutkan kelima kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Babat, Laren, Maduran, Karanggeneng dan Glagah.

“Dari laporan perkembangan bencana banjir luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero (anak Bengawan Solo) di wilayah Lamongan, hingga Rabu (21/5/2025) ada 5 kecamatan yang terimbas luapan Bengawan Solo dan anak sungainya, yaitu Bengawan Jero,” kata Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo, Kamis (22/5/2025).

Di Kecamatan Babat, ada 5 desa/kelurahan yang terdampak, yakni Kelurahan Banaran, Kelurahan Babat, Desa Bedahan, Trepan dan Desa Truni. Dampaknya, 361 rumah wargatergenang, setta 74 hektare sawah dan juga jalan desa terendam banjir, dengan ketinggian air antara 10 sampai 50 sentimeter.

Kemudian di Kecamatan Laren, banjir melanda 8 desa, yaitu Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser, Pesanggrahan, Durikulon, Keduyung dan Centini.

“Di Kecamatan Laren ada sekitar 571 rumah terdampak, 68,4 hektare sawah, jalan desa, fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan musala juga ikut tergenang,” ujarnya.

Berikutnya, di Kecamatan Maduran ada 1 desa terdampak, yaitu Desa Parengan. Ada 25 rumah dan jalan desa yang tergenang air, dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter.

Sementara di Kecamatan Karanggeneng, banjir melanda Desa Mertani, yaang menggenangi sekitar 10 rumah dan 1 fasilitas umum yang terimbas dengan ketinggian air di sekitar 20 sentimeter.

“Di Kecamatan Glagah, banjir terjadi di Desa Jatirenggo. Ada sekitar 8 rumah dan jalan desa yang tergenang dengan ketinggian air antara 25 hingga 30 sentimeter,” ujar Sugeng.

Banjir yang terjadi di 5 kecamatan ini akibat meningkatnya debit air Bengawan Solo, disebabkan curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir, serta kiriman air dari hulu.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan jika hujan masih terus berlanjut,” ucapnya. (fak/ian)