Mojokerto (beritajatim.com) – Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Brantas di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tak hanya menyebabkan pemukiman warga sekitar terendam. Banjir juga merendam fasilitas umum (fasum) di Kota Mojokerto.
Banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Mojokerto ini merendam pemukiman penduduk di Kelurahan Pekuncen, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Tak hanya itu akses Jalan Raya Surodinawan, MI Nurul Huda dan halaman depan RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto juga tergenang.
Di Kantor Kelurahan Surodinawan, air menggenangi area parkir dan halaman dengan kedalaman sekitar 20 cm. Sementara, di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, air merendam area pintu masuk dan keluar rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut.
Satpam MI Nurul Huda, Siswantoro mengatakan, air banjir datang sekitar pukul 19.30 WIB dengan ketinggian sekitar 50 cm. “Air banjir dari saluran irigasi yang ada di depan sekolah sebelah sebarat sekolah kemudian ke utara dan barat terus masuk ke sekolah,” ungkapnya, Minggu (10/3/2024).
Masih kata Siswantoro, air juga masuk ruang kelas dan kantor MI Nurul Huda. Siswantoro yang merupakan warga sekitar ini pun bersama warga sekolah lainnya mengevakuasi buku maupun dokumen penting dengan cara melakukan ke atas meja. Di pemukiman warga, air masuk beberapa rumah.
“Dinaikkan di atas meja semua. Ini tadi empat ruangan TK juga kena banjir. Kebetulan saya warga sekitar, air sudah masuk beberapa rumah (warga) namun tidak parah karena warga sebelumnya sudah siaga dan antisipasi, ya sekitar 20-40 cm dari jalan juga. Portal jalan ditutup antisipasi pengendara motor yang nekat menerobos banjir,” jelasnya.
Sebelumnya, Tanggul Sungai Brangkal di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (9/3/2024) malam jebol. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Sambirejo terendam hingga meluas ke Kecamatan Surodinawan, Kota Mojokerto. [tin/suf]
