JABAR EKSPRES – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Uka Suska Puji Utama mengatakan ada 3.028 rumah yang terdampak akibat banjir yang melanda di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Diketahui, banjir ini terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (26/2) sore hingga menyebabkan debit aliran sungai Citarum meluap.
“Ada sebanyak 3.028 rumah yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot ada di dua Desa, Desa Citereup 1.659 dan di Desa Dayeuhkolot 1.369,” ujarnya saat dikonfimasi, Rabu (26/2/2025).
BACA JUGA: Atasi Permasalahan Banjir di Kota Bandung, Wakil Wali Kota Minta Dibuat Desain Teknis
Uka menjelaskan, jika ketinggian air di dua desa tersebut bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 150 sentimeter.
Di desa Citereup ketinggian air 30 sampai 50 sentimeter dan di Desa Dayeuhkolot mencapai tinggi 150 sentimeter.
“Variasi ketinggian air paling tinggi 150 sentimeter,” ujarnya.
BACA JUGA: Banjir Landa Kampung Bojong Asih Dayeuhkolot, 3.800 Kepala Keluarga Terdampak
Uka menambahkan tak hanya rumah, di Desa Citereup beberapa fasilitas juga ikut terdampak seperti 5 sekolah, 17 tempat ibadah dan 3 fasilitas umum.
“Ada sekitar delapan kampung di Desa Citereup yang terdampak,” katanya.
Puluhan warga juga ikut mengungsi akibat rumahnya terdampak banjir.
“Ada sekitar 58 Kepala Keluarga (KK) atau 183 Jiwa sudah mengungsi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Banjir di Kecamatan Cimanggung Berangsur Surut, BPBD Jabar Terus Lakukan Pemantauan dan Penanganan
Sementara itu di Desa Dayeuhkolot, sebanyak 18 KK 50 Jiwa, 30 anak, 7 Lansia, 3 Balita, dan 2 Disabilitas ikut mengungsi akibat banjir.
“Mereka mengungsi di belakang kantor desa. Dan di Desa Dayeuhkolot ada lima kampung yang terendam,” terangnya.
Uka menyebut saat ini BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan assesment dan menggunakan pompa untuk menyedot air agar semakin surut.
Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA: Petani Ciamis Berjuang Melawan Banjir Berulang
“Apabila terjadi hujan agar waspada, karena beberapa wilayah sungai ini bermuara di daerah itu. Jadi bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai agar tetap siaga,” pungkasnya. (Agni Ilman)
