Banjir Bengawan Solo di Gresik Mulai Surut

Banjir Bengawan Solo di Gresik Mulai Surut

Gresik (beritajatim.com)- Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Gresik mulai surut. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Masih ada empat desa di tiga kecamatan tergenang meluapnya Sungai Bengawan Solo.

Empat desa yang masih terdampak diantaranya Desa Bungah, Kecamatan Bungah. Di daerah ini, jalan poros desa (JPD) tergenang air 10 hingga 40 centimeter. Sementara rumah warga 25 unit, dan area sawah 45 hektar terendam banjir.

Kondisi tersebut berbeda di daerah Kecamatan Dukun. Tepatnya, di Desa Madumulyorejo. Semula daerah ini tergenang banjir. Update terbaru sudah surut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Hendriatmoko Herlambang mengatakan, surutnya banjir Bengawan Solo juga terjadi di Desa Sembayat, Kecamatan Manyar. Daerah yang berdekatan aliran sungai itu tidak ada genangan lagi.

“Kami terus memantau perkembangan debit air Sungai Bengawan Solo. Sementara waktu masuk kategori hijau,” katanya, Jumat (23/5/2025).

Kendati sudah surut lanjut dia, BPBD tetap menghimbau kepada masyarakat yang tempat tinggalnya berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo berhati-hati dan waspada karena masih musim hujan.

“Jika debit air naik lagi, segera melapor ke pemerintah desanya masing-masing. Laporan ini segera ditindaklanjuti oleh BPBD Gresik,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, sebelumnya imbas meluapnya sungai Bengawan Solo. Ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian mencapai 70 centimeter, atau setara lutut orang dewasa.

Tiga kecamatan terdampak banjir akibat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, yaitu Kecamatan Dukun, Bungah, dan Manyar. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi puluhan hektar lahan pertanian di sejumlah desa seperti Madumulyorejo, Jrebeng, Bungah, Mojopuro Wetan, dan Sembayat. [dny/aje]