JABAR EKSPRES – Sejumlah fasilitas publik di Kota Cimahi mengalami kerusakan akibat hujan dan angin kencang. Salah satunya, SDN Baros Mandiri 4, di mana tembok sekolah rusak karena tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.
Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, mengungkapkan pentingnya penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di setiap sekolah.
“Kami akan mencanangkan SPAB tahun ini di dua sekolah, yaitu SMP 2 dan SMP 3. Ini akan menjadi tolok ukur bagi SD dan SMP di wilayah Kota Cimahi untuk mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (12/11/2024), usai apel Siaga Bencana di MPP.
BACA JUGA:Catatan Pengamat Politik Unpad untuk Debat Pilkada Jabar
Rohmat menekankan bahwa simulasi bencana harus dilakukan secara masif mengingat ancaman cuaca ekstrem, Sesar Lembang, dan potensi gempa megathrust.
“Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan semua pihak, terutama dunia pendidikan, dalam menghadapi bencana di masa mendatang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemangku kepentingan di sektor pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan, harus mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menerapkan langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi masih terus menangani sisa-sisa pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan fasilitas umum.
BACA JUGA:Segera Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Batasnya Sampai 30 November 2024
“Karena banyaknya titik kejadian, kami membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semuanya,” imbuh Rohmat.
Sebelumnya, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meninjau langsung kerusakan di SDN Baros Mandiri 4.
Pohon besar yang tumbang di sekolah tersebut mencabut akarnya, merusak tembok sekolah. Beruntung, tidak ada aktivitas saat kejadian.
“Perbaikan sekolah akan dilakukan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi, dan fokus kami saat ini adalah menangani sisa bencana seperti pohon tumbang,” ujar Bey. (Mong)