Jakarta, CNBC Indonesia – China sedang membangun Tembok China baru yang panjangnya 400 kilometer melintasi Gurun Kubuqi di wilayah tenggara negara Tirai Bambu tersebut.
Namun, Tembok China baru ini bukan dibangun menggunakan batu, pasir, dan semen. Bangunan di Gurun Kubuqi adalah proyek struktur pembangkit listrik tenaga surya raksasa sepanjang 400 kilometer dengan lebar 5 kilometer.
Panjang “Tembok Hijau China” tentunya tidak seberapa dibandingkan dengan Tembok China yang asli. Tembok China mengular sepanjang 21.196 kilometer dari timur ke barat.
Setelah seluruh proyek selesai,listrik yang dihasilkan oleh struktur panel surya tersebut mampu memenuhi kebutuhan listrik Beijing.
Pembangkit listrik raksasa di padang pasir China tersebut ditargetkan menghasilkan daya listrik 100 gigawatt dari jutaan panel surya yang menyerap 3.100 jam sinar matahari tiap tahun. Struktur yang sudah rampung dibangun saat ini saja sudah menghasilkan listrik 5,42 gigawatt.
Menurut China Daily, Beijing mengonsumsi 135,8 miliar kilowatt jam (kWh) pada 2023. Pada 2030, PLTS di padang pasir itu diperkirakan mampu menghasilkan 180 miliar kWh. Artinya tidak hanya Beijing, tetapi masih ada surplus listrik untuk wilayah di sekitar ibu kota China tersebut.
Setelah selesai, proyek di Kubuqi bakal memiliki kapasitas jauh melampaui PLTS terbesar dunia yang juga berlokasi di China dengan kapasitas 6,09 miliar kWh per tahun.
Foto: dok Huawei
PLTS di gurun pasir Kubuqi, China
China, yang sepanjang 2021 menghasilkan 10,8 miliar ton CO2, punya ambisi besar untuk bertransformasi jadi negara hijau. Di salah satu wilayah lokasi Tembok Hijau China, emisi karbon diperkirakan bisa terpangkas hingga 31,1 juta ton.
Selain sebagai penghasil listrik, Tembok Hijau China akan difungsikan untuk menciptakan keajaiban baru yaitu mengubah padang pasir menjadi area hijau penuh tumbuhan.
Sekitar 27 juta hektare padang pasir yang “diteduhi” oleh struktur PLTS tersebut diharapkan bisa bertransformasi menjadi hijau. Selain mengurangi paparan sinar matahari, Tembok Hijau China juga berfungsi untuk membendung tiupan keras angin yang membentuk bukit-bukit pasir.
Keajaiban ini mulai terlihat dengan kemunculan tumbuhan di sepertiga wilayah padang pasir Kubuqi di lokasi proyek Tembok Hijau China dan PLTS Junma.
(dem/dem)