Jakarta: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyampaikan tantangan dan pembelajaran dari penerapan Social and Environmental Safeguard pada sektor transportasi. Infrastruktur transportasi merupakan sektor penting dari pembiayaan IIF dengan proporsi 21 persen, atau terbesar kedua setelah sektor ketenagalistrikan.
Social and Environmental Specialist IIF Yayan Indriatmoko mengatakan, IIF berpartisipasi dalam pembiayaan 11 jalan tol yang sebagian besar berada di Pulau Jawa sejak 2013. Lalu tiga pelabuhan di Sumatra dan Sulawesi, tiga proyek bandara di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta dua proyek kereta api dan transportasi massal di Sulawesi dan Jawa.
“Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, rel kereta api, bandara, pada umumnya mempunyai risiko dan dampak sosial lingkungan yang signifikan terkait dengan pembebasan lahan, kesehatan dan keselamatan masyarakat, keragaman hayati dan fragmentasi habitat, warisan budaya dan sebagainya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 November 2024.
Oleh karena itu, Yayan mengungkapkan, penerapan standar perlindungan sosial dan lingkungan (safeguard) menjadi kunci untuk memastikan risiko dan dampak tersebut bisa dihindari, diminimalkan atau dikompensasi jika penghindaran tidak dimungkinkan. Apalagi IIF dianggap sebagai katalis pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“IIF terus berupaya memperbaiki penerapan safeguard standard pada proyek-proyek yang didanai, termasuk diantaranya melakukan peningkatan kapasitas pemrakarsa proyek dan para pihak terkait dalam pengelolaan risiko dan dampak sosial dan lingkungan merujuk pada kebijakan keberlanjutan IIF,” ujarnya.
IIF berpartisipasi dalam “Environmental and Social Safeguards Community of Practice (CoP) Seminar on Sustainable Transport Investments: Opportunities, Challenges, and Good Practices” di Chengdu, Tiongkok. Seminar tahunan ini diselenggarakan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) and Multilateral Cooperation Center for Development Finance (MCDF).
Seminar ini bertujuan untuk memaparkan dan mendiskusikan praktik-praktik terbaik serta pembelajaran dalam mengelola risiko lingkungan dan sosial pada proyek infrastruktur transportasi. Selain itu, seminar ini menyediakan platform untuk membahas peluang dan tantangan baru yang dihadapi Multilateral Development Bank (MDB) dan mitranya.
“Melalui peran serta sebagai narasumber dalam seminar tersebut, IIF telah menunjukkan komitmennya untuk terus menyempurnakan penerapan standar perlindungan sosial dan lingkungan (safeguard) pada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia agar tercapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)