Bangkalan Potensial Macet Saat Nataru: Suramadu dan Jalur Pasar Tumpah Jadi Titik Paling Rawan

Bangkalan Potensial Macet Saat Nataru: Suramadu dan Jalur Pasar Tumpah Jadi Titik Paling Rawan

Bangkalan (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan memetakan sejumlah titik krusial yang berpotensi mengalami kemacetan parah menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus kewaspadaan tertuju pada akses Jembatan Suramadu serta jalur poros nasional yang kerap terhambat oleh aktivitas pasar tumpah.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menyebutkan bahwa lonjakan volume kendaraan diprediksi akan bertemu dengan hambatan samping di beberapa pasar tradisional. Berdasarkan pemetaan kerawanan, jalur lintas selatan Bangkalan yang menjadi akses utama menuju Sampang, Pamekasan, dan Sumenep menjadi prioritas pengamanan.

“Beberapa titik rawan sudah kami petakan, di antaranya Jembatan Suramadu, Pasar Patemon, Pasar Tanah Merah, Pasar Galis, dan Pasar Blega. Pengamanan akan diperkuat di lokasi-lokasi tersebut,” kata Hendro, Sabtu (20/12/2025).

Pasar Tanah Merah dan Pasar Blega secara khusus menjadi perhatian karena kerap menjadi simpul kemacetan akibat aktivitas perdagangan yang meluber ke bahu jalan (spill market). Untuk mengantisipasi kelumpuhan arus lalu lintas, Polres Bangkalan menyiagakan 274 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait dalam Operasi Lilin Semeru 2025.

Selain jalur arteri, potensi kepadatan massa dan kendaraan juga diprediksi terjadi di pusat-pusat keramaian saat malam pergantian tahun. Titik konsentrasi massa diperkirakan berada di Alun-alun Kota Bangkalan, halaman Stadion Gelora Bangkalan, Pelabuhan Kamal, serta akses masuk dan keluar Jembatan Suramadu.

Operasi pengamanan ini tidak hanya berfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga keamanan objek vital. Sebanyak 12 gereja yang tersebar di Kecamatan Kota, Kamal, Tanjung Bumi, dan Sepuluh akan dijaga ketat dan disterilisasi sebelum kegiatan ibadah Natal berlangsung.

Aparat kepolisian juga akan mengintensifkan patroli rutin di kawasan wisata untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan tertib,” pungkas Hendro. [sar/beq]