Pamekasan, CNN Indonesia — Seekor ikan hiu tutul berukuran sekitar tiga meter dengan berat lebih dari satu ton terdampar di pesisir pantai di Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Mamalia laut itu sudah ditemukan terdampar sejak Kamis (1/1) itu. Namun, hingga Sabtu (3/2) siang, belum dievakuasi. Akibatnya, banyak warga berdatangan dan jadi tontonan berswafoto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tokoh Masyarakat Desa Batukerbuy Heriyanto Waluyo mengatakan bangkai ikan hiu tersebut tidak bisa dibiarkan karena akan jadi virus racun dan berdampak pada lingkungan. Sehingga, ia meminta pemerintah setempat segera turun mengevakuasi.
“Bangkai ikan hiu bukan tidak mengganggu, ini sangat mengganggu. Sebagai tokoh tentu kami juga memikirkan dampak kepada lingkungan dan masyarakat,” kata Hariyanto ditemui CNNIndonesia.com, Sabtu (3/2).
Mantan Anggota DPRD Pamekasan itu menyampaikan, dampak bangkai ikan tersebut tak hanya menyebarnya aroma tak sedap, tapi juga bisa memengaruhi tambak udang sekitar yang jadi mata pencaharian warga.
[Gambas:Video CNN]
“Ini tidak hanya dirasakan desa setempat, desa lain ini juga tedampak, makanya meminta pemerintah setempat untuk melakukan langkah teknis agar bangkai ikan hiu bisa segera dievakuasi,” ujarnya.
Mantan Kades Batukerbuy tersebut mengungkapkan, desa setempat siap memfasilitasi tempat lahan penguburan bangkai, apabila hal tersebut dibutuhkan. Sehingga, bangkai itu tidak berdampak buruk pada ekosistem laut dan lingkungan.
Menurutnya, upaya mengevakuasi bangkai ikan pernah dilakukan Muspika Kecamatan Pasean. Namun, usaha itu gagal karena minimnya alat berat seperti ekskavator. Kala itu, meski sudah berupaya untuk ditarik ke tengah, perahu atau kapal gagal mengavakusi bangkai.
“Sehingga ini bangkai ikan bisa didatangi alat berat untuk di kubur di tepi darat pantai,” ungkapnya. (nrs/chri)