FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melontarkan sindiran tajam terhadap orang-orang yang dinilai terlalu pintar.
Namun menurutnya, orang-orang yang dianggapnya terlalu pintar ini tidak berdampak apa-apa ke negara.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.
Presiden Prabowo kebijakan yang diambil pemerintahannya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 adalah kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang terlalu rumit atau elitis.
“Saya sangat bahagia menerima mandat pada 20 Oktober,” kata Prabowo.
“Mungkin sekarang sudah masuk bulan ke-6, tapi dengan niat yang baik, dengan kebijakan yang masuk akal—bukan kebijakan orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah gak jadi apa-apa,” lanjutnya.
Hal ini kemudian disindir oleh Eks Sekertaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu melalui cuitan di media sosial pribadinya.
Said Didu menyebut pemimpin yang pintar akan mengajak orang untuk menjadi pintar dan memperbaiki serta mensejahterahkan negaranya.
“Pemimpin pintar akan mengajak orang pintar,” tulisnya dikutip Selasa (8/4/2025).
“Pemimpin yg mau perbaiki negara dan sejahterakan rakyat akan mengajak orang pintar,” ujarnya.
Namun, ia menyebut pemimpin yang jadi penikmat jabatan akan mengajak penjilat dan koruptor.
“Pemimpin yang ingin jadi penikmat jabatan dan mau korupsi akan mengajak penjilat dan koruptor. Jelas?,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)