FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tak ada orang titipan Presiden Prabowo di Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Hal itu menuai tanggapan publik. Salah satunya dari Ketua Dokter Indonesia Bersatu, dr Eva Sri Diana.
Ia mengungkit pelanggaran akademik. Terkait gelar doktornya di Universitas Indonesia (UI) yang bermasalah
“Tegasin dulu urusan ijazah sampeyan Mas,” kata Eva dikutip dari unggahannya di X, Kamis (27/3/2025).
Ia meminta publik tak percaya omongan Bahlil. Pasalnya, gara-gara Bahlil lah UI tak lagi dipercaya.
“Jangankan percaya omongan situ, bahkan gegara situ UI sekarang tidak lagi dipercaya,” tegasnya.
Dikutip dari Antara, hal itu disampaikan Bahlil merespons pertanyaan awak media terkait kepengurusan Danantara yang diisi oleh tokoh-tokoh berpengalaman, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
“Saya pikir Danantara adalah sebuah lembaga keuangan yang dimiliki oleh negara. Dia semacam Temasek-nya Singapura, kira-kira begitu. Badan pengelola investasi yang harus dilakukan secara profesional, kredibel,” kata Bahlil saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu.
Dia menekankan bahwa kredibilitas Danantara sangat dijaga, terbukti dari keputusan Presiden RI Prabowo Subianto yang tidak menitipkan satu pun nama dalam struktur kepengurusan lembaga tersebut.
Menurutnya, hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memastikan Danantara dikelola oleh orang-orang yang memiliki reputasi, integritas dan kemampuan.