FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku sering ditangkap polisi saat jadi aktivis. Hal itu mengundang pernyataan skeptis.
Salah satunya diungkapkan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan. Ia skeptis atas pernyataan Bahlil.
“Kalian yakin gak Bahlil sering ditangkap polisi saat jadi aktivis?” kata Umar dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (22/3/2025).
Pernyataan Bahlil itu sebelumnya disampaikan di hadapan para santri. Saat berkunjung ke Pesantren dan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Bogor, Jawa Barat (21/3/2025).
Awalnya, Bahlil bercerai bahwa dirinya tak berasal dari keluarga yang berada. Sama kehidupan anak-anak pada umumnya di pesantren.
“Saya bukan anak siapa-siapa, anakku semua. Saya waktu kecil, juga betul ayah ibu saya masih ada waktu itu. Tetapi kehidupan saya itu sama dengan anak-anak ku semuanya,” aku Bahlil.
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya sejak kecil sudah membantu ibunya menjual kue di sekolah. Waktu SMP pernah jadi kondektur angkot. Begitu pun saat SMA hidup keras juga.
“Sejak kecil saya sudah membantu ibu saya menjual kue. Pagi hari setelah ibu saya salat subuh itu bikin kue. Dan saya yang menjual kue-kue itu ke teman-teman sekolah saya. Di SMP saya pernah menjadi kondektur angkot. Tahu angkot? Tahu? Saya SMP susah hidup keras. SMA hidup keras juga,” jelasnya.
Saat jadi mahasiswa lanjut Bahlil, dirinya mengaku sering ditangkap polisi saat ikut demo. Selain itu dia juga bercerita pernah menjadi loper koran hingga tinggal di asrama.