Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyampaikan instruksi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sepenuhnya menggunakan barang dan bahan lokal.
Hal ini disampaikannya usai mengunjungi dan berdialog di Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Kamis (6/11/2025).
“Sebagai pengawas BGN, saya minta BGN memastikan tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG. Semua harus mengandalkan produksi dalam negeri,” katanya lewat rilisnya, Jumat (7/11/2025)
Cak imin pun menyatakan bahwa langkahnya telah selaras dengan keinginan presiden agar MBG mampu mendorong laju perekonomian masyarakat, selain menjadi gerakan pemenuhan gizi nasional.
Penggunaan bahan dan alat hasil produksi dalam negeri, kata pria yang karib disapa Gus Imin ini, akan menciptakan ekosistem perekonomian yang memberdayakan masyarakat.
“Jadi supaya ekosistem ekonomi tumbuh, tahap kedua nanti, kalau sudah mulai stabil, jangan lagi menggunakan barang-barang di luar UMKM dan koperasi. Ini harapan saya,” ujarnya.
Cak Imin mencontohkan sejumlah Koperasi seperti di Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq yang telah mampu menjadi agregator petani dan UMKM produsen pangan lokal ke ekosistem MBG.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Al-Ittifaq juga mampu menjadi bukti bahwa program MBG bisa membentuk ekosistem rantai pasok yang memperkuat ekonomi lokal.
Selain itu, menurut Menko Muhaimin, Al-Ittifaq menjadi bukti transformasi pesantren yang tak hanya menjadi lembaga pendidikan tetapi turut menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
“Menjadi pelajaran bahwa kalau ekosistemnya benar maka akan tumbuh pelaku-pelaku ekonomi yang baik. Karena itu saya sangat bahagia dan mendukung penuh. Makanya Al-Ittifaq saya tetapkan sebagai duta pemberdayaan masyarakat yang juga sebagai inspirator dan pusat pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Sepanjang setahun pelaksanaan MBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomi MBG.
Sekadar informasi, saat ini Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menko Muhaimin sebagai Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG dengan salah satu tugas utama memastikan program tersebut berjalan lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat.
