Bagi-bagi Takjil, PT Tjiwi Kimia Kampanyekan Penggunaan Kertas Ramah Lingkungan

Bagi-bagi Takjil, PT Tjiwi Kimia Kampanyekan Penggunaan Kertas Ramah Lingkungan

Mojokerto (beritajatim.com) – Di moment Ramadhan 1445 hijriah, Manajemen PT Tjiwi Kimia Tbk bagi-bagi takjil kepada karyawan dan pengguna jalan, Kamis (14/3/2024). Dalam bagi-bagi takjil tersebut, perusahaan produsen kertas yang didirikan sejak tahun 1972 ini juga mengkampanyekan penggunaan kertas ramah lingkungan.

Ini dibuktikan dengan kemasan takjil yang dibagikan menggunakan kertas ramah lingkungan. Ribuan takjil dalam kemasan kertas ramah lingkungan tersebut dibagikan PT Tjiwi Kimia bersama serikat pekerja kepada karyawan yang pulang kerja dan pengguna jalan khususnya roda dua yang melintas.

Ada dua titik lokasi pembagian takjil yakni di halaman pabrik yang dikhususkan kepada karyawan yang hendak pulang kerja. Sementara lokasi kedua yakni di depan PT Tjiwi Kimia Tbk di Jalan Raya Surabaya-Mojokerto, Desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

“Hari ini kita khusus, untuk kemasan takjil yang kita bagikan bersama-sama ini dengan kertas khusus yang standart food atau yang biasa disebut food grade. Jadi kertas ini sudah aman dan sudah ada sertifikat halal sehingga saat terkontaminasi dengan makanan langsung diizinkan,” ungkap Humas PT Tjiwi Kimia Tbk, Beny Haryawan.

Selain itu, PT Tjiwi Kimia sudah melakukan penelitian terhadap kertas tersebut. Kertas tersebut mudah terurai dengan tanah sehingga tidak seperti pada kemasan makanan non kertas yakni plastik yang mengganggu lingkungan. Sehingga dalam kegiatan bagi-bagu takjil tersebut sekaligus PT Tjiwi Kimia kampanye dalam rangka melindungi bumi.

“Kertas ini bila dibuang sewajtu-waktu dan dimanapun dengan mudah terurai dengan tanah. Semua produksi Tjiwi (PT Tjiwi Kimia) sendiri, mulai riset-nya, produksi dari Tjiwi Kimia semua. Sebetulnya sudah tiga tahun kita melakukan percobaan, ini kita sudah berani karena baru tahun ini keluar untuk halal,” ujarnya.

Beny menjelaskan, permintaan pasar pertama justru datang dari luar negeri. Seperti negara-negara di Amerika dan Eropa. Sementara di pasar dalam negeri sendiri, lanjut Beny, masih belum mengenal tentang kemasan ramah lingkungan tersebut. Ia menduga pasar dalam negeri belum memahami fungsi dan peranannya.

“Sekarang memang belum banyak dibanding tonase total tapi hampir 1 sampai 2 persen sudah banyak permintaan. Ini dari dua bahan pupl dan recycle paper, kekuatannya jauh lebih tinggi daripada berlapis plastik. Tentunya (harga lebih mahal), sangat mampu (pasar dalam negeri),” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya sudah melakukan survey terhadap pasar dalam negeri. Hasilnya, pasar dalam negeri sangat mampu namun untuk saat ini penggunaan kertas ramah lingkungan tersebut masih belum familier sehingga diperlukan kampanye sehingga pihaknya mengandeng Kemenruan Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK).

“Yakni bagaimana mengurangi sampah sampai berbau plastik termasuk lapisan-lapisan berbau kertas. Untuk itu hari ini, untuk kemasan takjil yang kita bagikan bersama-sama ini dengan kertas khusus. Takjil ini kita bagikan kepada karyawan yang pulang kerja sehingga dalam perjalanan tidak was-was, mereka ada bekal untuk membatalkan puasa,” tuturnya.

Bagi-bagi takjil tersebut merupakan langkah kepedulian dari Manajemen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk untuk karyawan yang menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah. Total sekitar 7.000 bingkisan takjil yang dibagikan dalam empat sesi, mulai depan pabrik dan belakang pabrik.

“Semua akan kita bagikan bertahap, mudah-mudahan ini menjadikan suatu amal perbuatan kita dicatat yang baik. Selain dari karyawan, kami juga membagikan takjil kepada masyarakat umum yang melewati depan Tjiwi Kimia. Ini agenda pertama, rencana empat kali dalam bulan puasa kali ini,” pungkasnya. [tin/kun]